“Sudah 11 SKPD yang telah menyajikan data di aplikasi ini, tahun depan InsyaAllah semua SKPD akan menyusul,” ujar Illiza saat melakukan pertemuan dengan Antya Widita, Innovation and Angagemen Manager Open Data Labs Jakarta, Selasa 21/6/2016.
Kita sangat komit sajikan ini semua dalam rangka mendapatkan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah. Namun target lainnya adalah dengan data yang kita buka, kita mampu mendorong masyarakat lebih berpartisipasi dalam pembangunan,” ungkap Illiza.
“Daerah lain hanya Pemerintahnya saja yang smart, kalau Banda Aceh Pemerintahnya mampu mendorong masyarakatnya lebih smart yang kemudian mampu meraih penghargaan-penghargaan di level Nasional,” ujar Illiza.
Koordinator Gerakan Anti Korupsi (Gerak) Aceh, Askhalani mengatakan terbukanya data ke publik semakin mendorong warga kota lebih kreatif dan inovatif.
“Data yang didapatkan publik, langsung bisa diolah untuk kemudian lahir sejumlah inovasi oleh warga. Kami telah mencoba mempelajari hadirnya Trans Kutaraja, mulai dari jumlah Halte, kenyamanan penumpang, dari sisi ramah lingkungan, efesiensi waktu hingga keuntungan yang didapatkan Pemerintah kalau tidak di gratiskan,” ungkap Askalani.
Lanjutnya, dari data tersebut, pihaknya dalam waktu dekat akan menyerahkan sebuah produk berupa aplikasi terkait dengan Trans Kutaraja kepada Pemko Banda Aceh.
Selain itu, denga data yang dimiliki, semua informasi dapat diketahui masyarakat, baik dibidang pendidikan, kesehatan, pembangunan dan lainnya.
Sementara itu, Antya Widita menyampaikan bahwa Banda Aceh, Jakarta dan Jogya menjadi Kota pilihan pihaknya mengembangkan program dengan aplikasi yang berbasis data.
“Saya lihat Banda Aceh merupakan yang terbaik di Indonesia bersama Jakarta dan Bojonegoro dalam menyajikan data ke publik,” ungkapnya.
Lanjutnya, program-program pembangunan Kota Banda Aceh nantinya akan diselaraskan dengan program kerja Open Data Labs dalam rangka memberikan pelayan terbaik kepada masyarakat.
Menurutnya, data sangatlah penting dan bukan hanya sekedar untuk dibuka ke publik saja. Lebih dari itu ketersedian data oleh pemerintah diyakini dapat meningkatkan partisipasi publik terhadap pembangunan kota yang berkelanjutan,””(**)