Pemkot Madiun Gelar Lomba dan Pamerkan Produk Pangan Unggulan

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-38, Pemkot Madiun, Jawa Timur, menyelenggarakan lomba dan pameran produk pangan unggulan, di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pengan, Kamis 18 Oktober 2018.

Lomba ini dilatarbelakangi pemanfaatan pekarangan yang semakin hari semakin berkurang di Kota Madiun. Karena Kota Madiun memang tidak memiliki wilayah yang besar. Karena itu, sosialisasi gencar dilakukan. Harapannya, masyarakat Kota Madiun memanfaatkan lahan kosong di rumah untuk ditanamani beberapa jenis sayuran.

‘’Kalau masyarakat kreatif dan memanfaatkan teknologi, bisa menanam beberapa jenis sayuran dimedia-media tanam meskipun minimnya lahan,’’ tutur Sekda Kota Madiun, Rusdiyanto, disela peninjauan stand lomba Promosi Ketahan Pangan.

Upaya pemanfaatan pekarangan, lanjutnya, sangat penting. Sebab, Kota Madiun bukan daerah penghasil sayuran dan bahan pangan lainnya. Ketika pasokan tidak sesuai kebutuhan, harga dipastikan naik. Ini biasanya menyebabkan inflasi. Kondisi berbeda jika masyarakat mampu memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri. Tidak cukup berdampak ketika inflasi terjadi. Selain itu, dapat membantu perekonomian jika produksi melimpah dan diperjualbelikan.

‘’Masing-masing keluarga dapat memenuhi kebutuhan secara mandiri dan membantu ekonomi serta terkontrolnya harga pangan di pasar,’’ ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun, Muntoro Danardono, mengatakan, sosialisasi pemanfaatan tanah kosong memang gencar dilakukan. Bahkan sudah cukup berjalan di sejumlah kelurahan. Salah satunya, pembibitan dan budidaya sayur dan buah berkonsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Selain itu, juga Percepatan Penganeka Ragaman Konsumsi Pangan (P2KP) di pekarangan.

‘’Sosialisasi sudah menyeluruh. Mulai kelurahan dan sekolah semua tingkatan,’’ terang Muntoro.

Selain itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan juga memproduksi beras organik. Seluruh prosesnya tanpa menggunakan pupuk kimia. Beras organik diproduksi Kelurahan Rejomulyo dengan nama Rejogati dan di Kelurahan Sogaten bernama Reksogati.

‘’Beras organik lebih aman dan sehat karena tanpa bahan kimia. Konsep back to nature ini diprediksi akan menjadi tren ke depan,’’ ungkapnya.

Dari hasil lomba, wakil Kecamatan Taman berhasil menjadi pemenang. Juara diumumkan Indah Rekyani Puspitasari selaku Ketua Tim Dewan Juri dari akademisi Universitas Merdeka, Madiun. (Sumber: Kominfo/editor: Dibyo).

Ket. Foto: Rusdiyanto (batik coklat).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *