MADIUN, beritalima.com- Komitmen mensukseskan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) tak hanya berhenti pada deklarasi semata. Lebih dari itu, komitmen tersebut harus ditunjukkan dengan berbagai langkah dan strategi yang digunakan untuk berhasil dalam menerapkan lima indikator STBM.
Hal tersebut disampaikan Walikota Madiun, Jawa Timur, H. Maidi, saat memaparkan strategi STBM di hadapan verifikator penilaian STBM, di gedung GCIO Dinas Kominfo, Rabu 13 Juli 2022.
Dalam kesempatan ini, walikota juga mengatakan bahwa kota yang dipimpinnya sudah menerapkan indikator-indikator tersebut.
“Lima indikator STBM sudah kita penuhi. Kita buktikan dengan deklarasi STBM kecamatan. Di kota ini kita menerpakan hidup sehat kebutuhan, bukan hanya kewajiban saat diperintah,” ungkap H. Maidi.
Dalam paparannya, Maidi jupa mengisahkan kilas balik Kota Madiun tiga tahun lalu sebelum dipimpin olehnya. Pengelolaan sanitasi, jambanisasi, dan kebersihan di masyarakat belum terbentuk. Sehingga menyebabkan banjir dan kondisi yang tidak baik.
“Air, jambanisasi tidak dikelola dengan baik, padahal di jantung balaikota. Sekarang kota dibenahi semua. Kesadaran masyarakat sudah mulai tumbuh dengan menerapkan lima pilar STBM,” terangnya.
Lima pilar STBM diantaranya adalah, stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan, pengelolaan sampah, dan pengelolaan limbah cair.
“Maka dari itu, tim verifikator silahkan. Rekomendasi apa yang baik untuk kota akan kami penuhi dan tindaklanjuti,” pungkasnya. (Kmf/editor Dibyo).
H. Maidi (kiri) atas.