MADIUN, beritalima.com- Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) 2019 tersaji berbeda di Kota Madiun, Jawa Timur. Pasalnya, Pemkot setempat sengaja mengemas peringatan berbalut budaya dengan menggelar wayang kulit semalam suntuk, yang dibawakan dalang Ki Dwidjo Kongko, dengan lakon (judul) Wiroto Purwo, di depan balaikota, Jumat 26 April 2019, malam.
Acara ini sekaligus sarana berpamitan Walikota Kota Madiun, H. Sugeng Rismiyanto kepada masyarakat, yang mengakhiri masa bhaktinya 29 April 2019.
Dalam sambutannya, Walikota menyampaikan beribu terima kasih atas dukungan dan peran serta masyarakat selama jalannya pemerintahan di bawah kepemimpinannya. Sinergitas apik tersebut terbukti menelurkan berbagai prestasi. Terbaru, Kota Madiun berhasil meraih Penghargaan Prestasi Kinerja Tertinggi terkait Laporan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun anggaran 2017. Penghargaan diterima walikota saat peringatan Otoda nasional di Banyuwangi, Rabu (25/4) kemarin.
Dalam acara ini, Walikota juga menyerahkan piagam penghargaan kali ketujuh itu kepada Sekda Kota Madiun, Rusdiyanto.
“Ini adalah buah karya bersama. Bukan walikota-nya yang bagus. Bukan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang bagus. Tapi ini hasil dari kerja kita bersama,” kata H. Sugeng Rismiyanto.
Kota Madiun, tambahnya, sudah semakin baik. Terbukti dari capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terus meningkat. Dari hanya puluhan miliar di 2009 silam, menjadi Rp 200 miliar lebih di 2018 lalu. Tak heran, Kota Madiun mendapat penghargaan Prestasi Kinerja Tertinggi. Penghargaan tersebut hanya diraih sepuluh kota dan kabupaten terbaik. Selain Kota Madiun, Kota Surabaya dan Blitar serta dua daerah lain di Jawa Timur yang mendapat penghargaan serupa.
Kota Madiun juga berhasil meraih penghargaan Satya Lencana Karya Bhakti Nugraha dan Wahana Tata Nugraha (WTN) tahun ini. Satya Lencana merupakan penghargaan terkait manajemen pengelolaan pemerintahan yang biasanya diberikan langsung presiden.
Menariknya, hanya Kota Madiun yang meraih penghargaan tersebut untuk wilayah Pulau Jawa tahun ini. Sedang, WTN merupakan penghargaan terkait keberhasilan penataan transportasi publik terbaik.
“Penghargaannya memang belum. Tapi sudah ada listnya. Semoga penerimaan penghargaannya sebelum 29 nanti,” harapnya.
Walikota berharap, sinergitas yang sudah terjalin baik tersebut semakin ditingkatkan. Sebab, masih banyak harapan dan keinginan dalam mensejahterakan masyarakat yang belum tercapai. Selain itu, sinergitas antara pemerintah, instansi dan masyarakat penting demi mewujudkan tujuan nasional. Yakni, menjaga tanah air tumpah darah dari perpecahan, mencapai kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta menjaga ketertiban dunia.
“Mari kita jadi pribadi yang baik dan terus berupaya memberikan yang terbaik untuk Kota Madiun yang lebih maju dan sejahtera,” ujarnya sembari meminta maaf kepada masyarakat atas segala kesalahan selama memimpin Kota Madiun. (Sumber Diskomimfo. Editor: Dibyo).
Ket.Foto: Dari kiri, H. Sugeng Rismiyanto dan Rusdiyanto.