KUPANG, beritalima.com – Untuk mengembangkan pariwisata estate berbasis komunitas, pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur sementara melakukan penataan destinasi wisata unggulan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Penataan destinasi baru tersebut, meliputi pembangunan infrastruktur penunjang berupa home stay, cottage, dan restaurant pada tujuh lokasi pariwisata estate, yaitu Pantai Liman di Pulau Semau, Kabupaten Kupang; Desa Wolwal, Kabupaten Alor; Koanara, Kabupaten Ende; wisata alam dan budaya Fatumnasi Kabupaten Timor Tengah Selatan; wisata Kampung Adat Praimadita, Kabupaten Sumba Timur; Perairan Mulut Seribu di Kabupaten Rote Ndao; dan Lamalera, Kabupaten Lembata.
Ketujuh destinasi pariwisata estate tersebut semuanya telah diresmikan pada pertengahan tahun ini.
“Saya minta Pemerintah Daerah di ketujuh destinasi pariwisata estate tersebut untuk meningkatkan kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi serta mempersiapkan masyarakat dalam rangka kesinambungan pengelolaanya,” kata Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Josef Nae Soi, saat menyampaikan Pidato Radio Gubernur Nusa Tenggara Timur pada Perayaan Hari Ulang Tahun ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia di Provinsi Nusa Tenggara Timur, 14 Agustus di Kantor Gubernur NTT.
Dikatakan Nae Soi, “Pola pikir kita harus diuba, bahwa pengelolaan destinasi wisata tidak semata-mata untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), tetapi lebih mengedepankan peningkatan ekonomi masyarakat”.
Apabila telah tersedia sarana prasarana penunjang di tujuh destinasi lokasi destinasi tersebut, maka tugas pemerintah kabupaten setempat adalah menyediakan infrastruktur penunjang lain, seperti jalan, air bersih, listrik dan komunikasi, serta memfasilitasi dan memberikan pendampingan kepada masyarakat untuk menjadi pemilik atas obyek wisata tersebut.
Perbanyak atraksi atau vestifal yang disertai dengan narasi-narasi yang memikat wisatawa, serta hasilkan produk lokal setempat dengan kualitas terbaik, menarik dan memiliki cita ras serta nilai ekonomi yang tinggi. (L. Ng. Mbuhang)