Pemuda Harus Mencari Peluang Untuk Membangun Daerah

  • Whatsapp

Raja Ampat,beritalima.com-Dalam membangun sebuah daerah pada prinsipnya sangat diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas,sehingga pembangunan dapat tercapai dalam segala sektor. Pemuda sangat berperan penting dalam pembangunan daerah, tentunya pemuda yang punya kualitas SDM dan memiliki kemampuan kerja yang baik, tidak hanya pandai mengkritisi. Namun,pemuda juga harus mampu memberikan solusi. Pernyataan tersebut disampaikan,Mohliyat Mayalibit,SH pria Alumni Universitas Cenderawasih Jayapura, Fakultas Hukum tahun 2003 kepada Berita Lima, di ruang kerjanya, jalan komplek perkantoran Pemerintah daerah Kabupaten Raja Ampat, Distrik Kota Waisai, Selasa sore (22/11/2016).

“Kalau hanya bisa mengkritisi terkadang kita lupa,kita hanya bisa mengkritisi orang lain tapi tidak bisa memberikan solusi kepada orang lain. Untuk itu dalam hal ini, peran pemuda sangat menentukan masa depan bangsa,pemuda harus bisa menciptakan peluang bukan mencari peluang ”, kata Mohliyat.

Dijelaskannya,di era globalisasi saat ini kalangan pemuda dituntut lebih gesit, dan kreatif dalam mengambil bermacam peluang, sehingga mampu melahirkan wira-usahawan yang sukses dan berwawasan. Melihat potensi sumber daya alam yang kaya,hendaknya hal ini menjadi motivasi pemuda dalam mengembangkan potensi Raja Ampat melalui kreativitas dan wawasan yang dimiliki.

“Pemuda sebagai garda terdepan bagi masyarakat dituntut memberikan kontribusi yang bermanfaat dengan cara menciptakan peluang bukan menanti peluang untuk membangun daerah. Kalau menanti peluang, kita hanya berharap bagaimana Pemerintah bisa membantu, kita belajar menciptakan sesuatu hal inovasi misalnya”, tutur Mohliyat aktivis HMI angkatan 21 tahun 2001 ini.

Menurutnya, banyak di Raja Ampat ini,kalau saya bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) saya akan membangun dengan melibatkan ibu-ibu buat suatu kerajinan-kerajinan, atau mungkin buat salah satu pentas seni dan budaya.Tapi hari ini Raja Ampat belum begitu terkenal budaya apa, yang sebenarnya wajib untuk dipertontonkan atau salah satu produk kesenian asli Raja Ampat yang menjadi ciri khas Raja Ampat dan komunitas barangnya harus asli dari Raja Ampat, ini harus dikembangkan dan ditonjolkan.

“kalau itu sudah ada arah kesitu,baru Pemerintah bisa bantu melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah. Tapi saya lihat sampai hari ini baru berapa ya,di Misool mungkin ada satu atau dua di daerah Waigeo dan Kabare baru satu, dua yang aktif ”,ujar anggota KAHMI,Mohliyat Mayalibit.

Ia juga memberikan apresiasi kepada Solihin di daerah Saonek,masih muda kepala Distrik Waigeo Selatan yang saat ini telah membentuk Badan Usaha Milik Kampung (BUMK), ini sangat luar biasa karena dapat menciptakan lapangan pekerjaan inilah yang perlu dicontoh bagi para pemuda di Raja Ampat.

“Pemuda harus kreatif dengan berusaha membuat suatu terobosan inovasi baru yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan inkam masyarakat kampung. Hal-hal tersebut yang seharusnya dijalankan oleh para kaum muda di Raja Ampat. Jadi kritis itu perlu, tapi solusi, saran itu harus ada, kita bisa hanya ngomong,banyak retorika namun tidak didukung dengan usaha kreatif ”,imbuhnya.

Mohliyat Mayalibit, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bagian Hukum pada Sekertariat daerah Kabupaten Raja Ampat mengungkapkan,seperti di Misool ada peluang kerajinan seperti kulit-kulit kerang bisa dijadikan kerajinan itu memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi itu perlu diangkat, di daerah Teluk Mayalibit misalnya yang memiliki potensi yang cukup bagus seperti sagu, sagu ini bukan hanya diolah hanya jadi sagu papeda. Namun, bisa diolah menjadi makanan-makanan snack kecil, dibuat kemasan yang baik ini bisa diolah.

“Nah,ini peran pemuda harus dibangkitkan sekarang dana kampung ada,ketika pemuda kampung ketika bergerak, kepala kampung,Bamuskam pasti mendukung. Karena Kampung (Desa red) miliki dana cukup bagus. Potensi apa yang akan dikembangkan,tentunya potensi yang ramah lingkungan yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat, tentunya dengan tidak merusak ekosistem laut. Dan banyak lagi potensi sumber daya alam Raja Ampat yang dapat menjadi kerajinan-kerajinan, jika diolah memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi”, ujar Mohliyat Mayalibit putra kelahiran, 20 Oktober 1979 ,tepatnya di Samate, Pulau Salawati, Kabupaten Raja Ampat. {Zainal}

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *