Pemuda Siono Membuat Film Dokumenter Kisahkan Perjalanan Dua Tokoh Kiai

  • Whatsapp

WONOSOBO, beritalima.com | Patut diapresiasi kegiatan dari Kreatifitas pemuda aktif Siyono (IKPAS) desa Bojasari kecamatan Kertek dalam pembuatan film dokumenter yang mengisahkan perjalanan 2 orang ulama. Kiai Abu Na’im dan Ali Maskhur pada tahun 1962.

Dijelaskan salah satu tim kreatif pemuda Siyono, Aneka Wigiarto, pembuatan flm dokumenter yang dibuatnya berawal dari ide teman – teman pemuada yang ingin membuat film pendek dalam mengisi kegiatan di bulan Ramadan.

Bacaan Lainnya

“Dari berbagai usulan dan saran beberapa pemuda ada satu ide pembuatan film dokumenter. Ceritanya dengan latar cerita 2 orang ulama di dusun Siyono tempo dulu yang sangat menarik untuk diceritakan.” Terangnya.

Setelah menggali berbagai nara sumber dari sesepuh di dusun. Diketahui perjuangan Kiai Abu Na’im dan Ali Maskhur pada masa lalu.

“Kami langsung berkordinasi dan berkomunikasi dengan IKPAS untuk bersama – sama membuat film tersebut yang diperankan oleh pemuda dan pemudi dusun Siono.” Tutur Aneka Wigiarto.

Dia menyebutkan dalam pembuatan film perdana ini meskipun masih banyak kekurangan namun para pemerannya senang sebab dapat lebih kreatif dan menyalurkan bakat yang dimilikinya.

“Ini akan membangun karakter para pemuda dan remaja dusun Siyono juga untuk melakukan hal positif di bulan suci Ramadhan ini .” Papar Aneka Wigiarto.

Sementara Koko, salah satu kameramen mengatakan film pendek yang dibuatnya merupakan bentuk kreatifitas anak – anak muda dan remaja dusun Siono desa Bojasari kecamatan Kertek.

“Lokasi pembuatan film di sekitar Pasar Kumandang dusun Bongkotan dengan keindahan alam yang masih natural dan selain itu, juga ada beberapa fasilitas yang mendukung.” Ujar Koko.

“Fllmnya belum dirilis, masih dalam proses penggarapan kesemangatan pemuda.” Tambah Koko pada Sabtu (25/5)

Terpisah, Rizal pemeran Kiai Ali Maskur mengungkapkan dirinya sangat senang dapat berpartisipasi dan diberi tanggung jawab untuk menjadi seorang Kiai dalam pembuatan flm dokumenter ini.

“Dalam memerankan tokoh seorang Kiai suatu hal yang sangat berat dan harus benar – benar menjadi seperti Kiai Ali Maskhur dengan logat bahasa Magelang. Ini sebuah tantangan sebab karakter Kiai berbeda dengan karakter yang setiap hari saya lakukan dan ini suatu hal yang baru, ilmu baru buat saya.” Pungkas Rizal Yulianto di sela-sela shooting di Pasar Kumandang. (Budi)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *