MADIUN, beritalima.com- Perubahan wajah Kota Madiun, Jawa Timur, terus menarik perhatian dari pihak luar. Tidak hanya wisatawan, tapi juga pemerintah daerah hingga akademisi dan peneliti.
Ketertarikan terhadap Kota Madiun, itu salah satunya ditunjukkan oleh Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof (Ris). Hermawan Sulistyo, M.A., Ph.D.
Hal ini terungkap dari event Orasi Kebudayaan bertema Collective Violence Dalam Trajektori Peradaban yang diselenggarakannya di Auditorium Universitas Bhayangkara Jaya, Bekasi, Senin 4 Juli 2022.
“Prof Kikiek (sapaan akrab Prof Hermawan Sulistyo, red) berencana ingin membangun Busbow dan RTM (Rumah Tahanan Militer),” ucap Walikota Madiun, H. Maidi.
Untuk diketahui, Busbow dan RTM, merupakan dua bangunan yang mengandung nilai sejarah. Karenanya, upaya menghidupkan kembali dua lokasi ini diharapkan dapat menjadi magnet baru wisatawan. Sekaligus, tempat untuk mengenang dan mempelajari sejarah Kota Madiun di masa lalu.
Walikota berharap, keterlibatan akademisi dapat membantu pembangunan Kota Madiun menjadi lebih optimal.
“Perubahan itu ada karena ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan adanya di sekolah, kampus, dan perpustakaan. Semakin banyak ilmu, semakin cepat perubahan itu dicapai,” tandasnya.
Ditempat yang sama, ternyata Kikiek juga tertarik dengan kereta api yang ada di Kota Madiun. Menurutnya, kereta juga sebagai salah satu ciri khas Kota Madiun.
“Saya berharap bisa ikut andil dalam pembangunan Kota Madiun dengan mengusung Madiun sebagai Kota Kereta,” tutur Kikiek.
Untuk diketahui, Prof Kikiek merupakan peneliti kelahiran Ngawi, Jawa Timur. Meski begitu, masa kecil hingga remaja, pria yang juga berprofesi sebagai jurnalis dan kolumnis ini dekat dengan Kota Madiun. Sebab, Prof Kikiek menempuh pendidikan SD hingga SMA di Kota Madiun. Yakni SDN Guntur, SMPN 11 Madiun, dan SMAN 1 Madiun. (Kmf/editor Noorman Susanto).
H. Maidi (baju batik), Prof. Kikiek (pakai topi).