BANYUWANGI, beritalima.com – Penerbangan langsung Jakarta – Banyuwangi resmi dibuka pada Jumat (16/6) Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, serta diharapkan bisa semakin menggairahkan ekonomi lokal. Kelompok usaha penerbangan Sriwijaya Air dengan membawa bendera Nam Air menggarap rute ini setiap hari. Turut hadir mendampingi Dirut PT Angkasa Pura II (Persero) M Awaluddin, CEO Sriwijaya Group Chandra Lie, dan Presiden Komisaris Sriwijaya Group Hendrie Lie.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, rute ini semakin memudahkan wisatawan menuju Banyuwangi. “Harus diingat, Jakarta adalah pasar terbesar dengan daya beli sangat tinggi. Jakarta juga pintu masuk wisatawan mancanegara terbesar kedua setelah Bali. Kunci pengembangan wisata adalah aksesibilitas, sehingga pembukaan rute ini adalah langkah penting,” ujar Arief.
Menurut Arief, syarat 3A yaitu aksesibilitas, atraksi, dan amenitas dalam pengembangan wisata sudah semakin dimiliki Banyuwangi. Daerah di ujung timur Pulau Jawa ini dikenal punya atraksi wisata beragam dalam event Banyuwangi Festival yang memadukan kekayaan budaya dan pesona alam.
Dari sisi amenitas atau infrastruktur penunjang, Banyuwangi juga terus memperbaiki diri. Hotel-hotel baru banyak hadir di Banyuwangi. “Tanggal 21 Juni saya juga kembali untuk meresmikan hotel berbintang empat di Banyuwangi,” papar Arief.
Arief optimistis, pembukaan rute Jakarta-Banyuwangi bakal semakin menggeliatkan ekonomi Banyuwangi. “Teorinya, flow of people pasti diikuti flow of money. Rumusnya TTI. Ada tourism, ada trade (perdagangan), ada investment. Dan itu hampir semuanya berpusat di Jakarta. Dengan rute ini, TTI itu akan bergerak. Saya kira ini juga akan menggerakkan daerah sekitarnya, Situbondo, Jember, Bondowoso,” kata Arief.
Arief menantang Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas untuk terus berinovasi, sehingga bisa mengerek kedatangan wisatawan. Dia menargetkan kunjungan wisman ke Banyuwangi mencapai 100.000 orang per tahun pada 2019, naik dari posisi saat ini 60.000 orang. “Dengan 100.000 wisman, ada potensi devisa US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun,” ujar Arief.
Sementara itu, Menhub Budi Karya Sumadi menilai langkah Sriwijaya Group membuka jalur Jakarta-Banyuwangi sangat tepat, mengingat Banyuwangi adalah daerah yang sangat potensial. “Saya kalau bicara tentang Banyuwangi selalu semangat, karena daerah ini sangat potensial. Selalu ada kegiatan aktif yang dilakukan warganya,” kata Budi.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut gembira rute baru ini. “Banyuwangi memulai dari bawah, dari tak ada penerbangan sampai sekarang ada empat kali penerbangan tiap hari. Surabaya-Banyuwangi tiga kali sehari, Jakarta-Banyuwangi sekali sehari. Dengan arus wisatawan, dunia usaha, kalangan pendidikan, dan masyarakat luas ke Banyuwangi, tentu ini memberi dampak ekonomi yang positif. Hal itu terkonfirmasi dari peningkatan pendapatan per kapita warga, dan penurunan kemiskinan,” ujar Anas.
Jumlah penumpang di Bandara Banyuwangi sendiri terus melonjak. Pada 2011, jumlah penumpang baru tercatat 7.826 orang per tahun, lalu meningkat pesat 1.340 persen menjadi 112.661 orang pada 2016. (*/abi)