Sosok Inspiratif Sumiati Amd. Kep
SUMENEP, beritalima.com| Kesuksesan keluarga besar RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Madura, dalam memberikan pelayanan terbaik untuk pasien tak lepas dari peran semua pihak, utamanya para perawat mulai dari perawat junior hingga keberadaan perawat senior.
Tak dapat dipungkiri pun harus diakui bahwa Perawat sebagai garda terdepan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, meski acap kali mendapatkan komplain, dari hal – hal yang kecil hingga persoalan yang dianggap cukup serius, namun dengan niat kaut untuk menghadirkan pelayanan terbaik bagi masyarakat, semua cibiran dijadikan pelecut semangat untuk terus konsisten melayani.
Seperti yang dikutip dari Kanal YouTube resmi RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, mengenalkan kepada publik kesaksian perawat lintas generasi yang selama ini tulus mengabdi untuk mempersembahkan pelayanan terbaik khususnya bagi warga Sumenep.
Salah seorang Perawat yang didapuk sebagai perawat inspiratif, adalah perawan senior asal poli saraf, yakni Sumiati Amd. Kep, kelahiran Sumenep 25 Nopember 1968. Ibu Sum panggilan akrabnya memulai karir di RSUD milik pemerintah ini sejak tahun 1988.
Sosok perawat senior yang disegani dan dikagumi ini awal mula masuk di sekolah keperawatan hanya berbekal kagum terhadap seragam kebanggaan yang dikenakan.
“Saya masuk ke SPK karena kagum sama bajunya, baju putih terus ada topi di kepala warna putih juga, kan warna putih itu melambangkan suci ya, selain itu ya karena motivasi masa depan,” tuturnya.
Selama mengabdi 30 tahun lebih di RSUD Moh. Anwar, tentu saja ibu Sumi sudah banyak menikmati asam garam kehidupan khususnya prihal dunia keperawatan, termasuk saat menjumpai beragam karakter pasien.
“Seorang perawat harus serba bisa termasuk melayani dengan karakter berbeda sekalipun, kita harus bisa memberikan pelayanan tanpa melihat perbedaan itu,” sebutnya.
Menurutnya, Kekhawatiran pasti ada saat ditunjuk menjadi perawat pasien covid-19, namun ketika kita ingat terhadap sumpah profesi yang sudah diucapkan ketika sudah memutuskan menjadi seorang perawat, maka rasa khawatir tidak ada lagi, intinya harus ikhlas dalam memberikan pelayanan.
“Yang terpenting kan kita mematuhi protokol kesehatan, SOP kita taati, insya Allah lewat ikhtiar dan doa kita aman”, tuturnya.
Di penghujung dialog, Sumiati Amd. Kep, juga berpesan kepada masyarakat agar menjaga pola hidup sehat, terutama di masa pandemi ini protokol kesehatan menjadi kunci utama.
“Menjaga pola hidup sehat, menerapkan 5 M, pola makan juga dijaga, istirahat cukup dan rajin berolahraga. Itu pesan saya,” tandasnya.
(**)