SURABAYA, beritalima.com | Warga RW.02 Kalirungkut, Perumahan Rungkut Harapan, Surabaya, kini telah berhasil mengatasi permasalahan sampah utamanya sampah perantingan. Lebih dari itu, hal yang dulu sering jadi sumber keributan antarwarga tersebut kini jadi sesuatu yang menghasilkan, tidak hanya untuk menyuburkan tanaman, tapi diharapkan juga bisa dijual.
Hal tersebut diakui Bambang, Ketua RW setempat, di sela acara sosialisasi pengolahan sampah ramah lingkungan dan penyerahan bantuan peralatan realisasi pembuatan kompos dan bibit tanaman klengkeng new kristal dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) di Balai RW.02 Kalirungkut, Minggu (7/8/2022).
Kegiatan bertajuk “Rumah Kompos Mandiri” tersebut digelar UWKS dalam rangka pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi untuk darma pengabdian pada masyarakat. UWKS yang dalam hal ini Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) bekerjasama dengan Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM).
Dalam sosialisasi program yang juga sebagai kegiatan Kampus Merdeka ini UWKS menerjunkan Dosen Fakultas Pertanian Dr Ir Dwi Haryanta MS dengan didampingi dua dosen lainnya, Dr Ir Fungki Sri Rejeki MP dan Dr Ir Endang Retno Wedowati MT.
Dwi dari Prodi Agro Tehnologi menjelaskan tentang tehnik pengomposan dan tehnik pemanfaatan budi daya tanaman, sedangkan Fungki serta Retno dari Prodi Tehnologi Industri berperan membuat suatu unit usaha dari kompos.
Dwi mengatakan, kompos produksi pengolahan limbah perantingan (daun pepohonan) ini selain untuk menyuburkan tanaman warga RW setempat juga bisa dijual. Kalau program penjualan kompos ini berjalan, maka akan dibentuk UMKM.
Menurut Dwi, pembuatan kompos di RW.02 Kalirungkut dengan binaan dosen UWKS ini telah berjalan sekitar setahun, dan telah menghasilkan kompos yang baru cukup untuk tanaman warga setempat, belum sampai dijual. Dia menambahkan, pengolahan limbah perantingan untuk kompos seperti ini juga telah diimplementasikan UWKS di Kelurahan Jambangan, Surabaya.
“Harapan kami kegiatan pengolahan limbah perantingan untuk kompos ini bisa berkelanjutan di RW.02 Kalirungkut. Selain itu, bisa ditularkan di kampung-kampung lain,” ucap Dwi.
Menurutnya, program pengolahan limbah perantingan yang juga bisa dicampur dengan sampah rumah tangga ini bisa mengembangkan Program Pemkot Surabaya yang selama ini hanya Green and Clean menjadi Green dan Clean serta Productif.
“Jadi ada produknya berupa hasil dari tanaman. Dan ini menjadi lebih bagus lagi dalam rangka menunjang ketahanan pangan, bukan berupa padi tapi berupa buah-buahan dan sayuran,” tandas Dosen Fakultas Pertanian UWKS ini.
Sementara itu Bambang mengatakan sangat berterimakasih atas keseriusan UWKS dalam membantu wilayahnya mengatasi permasalahan limbah perantingan menjadi sesuatu yang menghasilkan.
“Dulu kami kesulitan mengatasi permasalahan limbah dedaunan ini. Cari tempat pembuangan sulit dan biayanya tidak sedikit, dibakar pun diprotes warga tanpa diberikan solusi. Namun setelah ada petunjuk dari para dosen UWKS ini, permasalahan tersebut teratasi, bahkan menghasilkan kompos yang cukup bermanfaat,” kata Ketua RW.02 Kalirungkut ini.
Bambang juga menyampaikan terimakasih atas bantuan perangkat lengkap pengolahan limbah perantingan dan bibit tanaman untuk penghijauan dari UWKS. Dia menyatakan akan terus menggerakkan warga untuk lebih giat bersih-bersih dan bikin kompos. (Gan).
Teks Foto: Dosen UWKS Dr Ir Dwi Haryanta MS ketika menyerahkan bantuan perangkat pengolahan limbah perantingan untuk kompos kepada Ketua RW.02 Kalirungkut, Surabaya, Minggu (7/8/2022).