Pengadaan ATK dan Penggandaan di Bapenda Kabupaten Malang Diduga Kuat Ada LPj Fiktif

  • Whatsapp

MALANG KABUPATEN, beritalima.com| Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Malang pada tahun 2017, menganggarkan pengadaan barang dan jasa sebesar Rp 760 Milyar dengan realisasi sebesar Rp 706 Milyar atau 93,19 dari anggaran. Namun nilai tersebut diantaranya digunakan untuk belanja Alat Tulis Kantor (ATK) dan belanja penggandaan (fotocopy).

Berdasarkan temuan, pelaksanaan kegiatan di lingkungan Pemkab Malang dikendalikan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) yang telah ditunjuk melalui surat keputusan (SK) kepala SKPD. Di Bapenda yang ditunjuk menjadi PPTK adalah seketaris dan seluruh kepala bidang. Dan dalam pelaksanaan kegiatan PPTK dibantu staf teknis di masing masing unit kerja, dokumen pertanggungjawaban keuangan atas kegiatan yang telah dilaksanakan di masing masing SKPD dibuat oleh PPTK. Namun, dalam menyusun pertanggungjawaban keuangan atas pelaksanaan kegiatan PPTK dibantu oleh staf pembuat dokumen.

Namun dalam kegiatan itu BPK menemukan ada 14 penyedia barang dan jasa sebesar Rp 755 juta bukti pertanggungjawaban ATK dan penggandaan tidak sesuai nota maupun kuitansi Dari toko penyedia. Pengakuan dari pemilik dan pegawai toko bahwa bukti pembelian yang dijadikan sebagai bukti pertanggungjawaban bukanlah bukti pembelian yang dikeluarkan oleh toko/usaha mereka.

“Bahkan, kuitansi dan nota, tanda tangan dan stempel tidak sama dengan nota atau kuitansi, tanda tangan yang asli yang selama ini dipakai toko sebagai bukti pembelian,” ungkap Alex Yudawan Ketua Yayasan Ujung Aspal (YUA) Jawa Timur dihubungi awak media Rabu (27/03).

Alex menduga ada pemalsuan pada temuan yang disampaikan BPK RI dan diduga Laporan Pertanggungjawaban (LPj) ATK dan penggandaan (fotokopi) direkayasa.

“Diduga laporan pertanggungjawaban pengadaan barang dan jasa ATK dan Penggandaan fiktif pada 14 penyedia senilai Rp 755 juta,” tandas Alex.

Terkait hal itu kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Malang Poernadi sulit dihubungi, bahkan ditemui di kantornya staf Kepala Bapenda selalu menyampaikan tidak ada di kantor. [Red]

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *