SURABAYA – beritalima.com, Ribuan Bonek sebutan untuk pendukung Peraebaya dan rubuan pesilat PSHT, secara bersamaan mengepung gedung Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, jalan Arjuno.
Suporter bonek itu datang memberi dukungan moril terhadap terdakwa Jhenerly Simanjuntak dkk fans berat Persebaya, sekaligus terdakwa kasus ujaran kebencian dan pengeroyokan yang menyebabkan bentrokan Bonek dengan pesilat PSHT. Sedangkan, pesilat PSHT datang mengawal jalannya persidangan atas meninggalnya dua korban dari anggota PSHT yaitu Muhammad Anis dan Aris Eko Ristanto.
Jhenerly Simanjuntak dkk saat ini sedang menjalani sidang dengan agenda pembelaan yang dilanjutkan putusan.
“Selama Jhenerly dkk sidang, kami belum pernah memberi dukungan. Nah hari kami datang sekitar 1000 bonek dari berbagai daerah datang untuk memberi dukungan kepada teman kami,” ucap Peci, ketua presidium arek bonek 1927, Kamis (22/2/2018).
Andi Peci juga menandaskan, tujuan kami datang di Pengadilan Negeri Surabaya, tidak ada maksud untuk mengintervensi jalannya persidangan. “Apapun putusannya yang diberikan hakim kepada Jhenerly, kami terima,” tandasnya.
Sementara, M Rosidin selaku ketua cabang PSHT Surabaya mengatakan, bahwa kedatangnya kali ini mendengar kabar bahwa bonek membawa massa banyak. “Seperti biasa setiap sidang kami datang untuk mengawal, tapi kali ini adik-adik (anggota PSHT) berbondong-bondong datang karena mendengar kabar. Bonek juga datang dengan massa yang banyak,” kata M Rosidin.
M Rosidin, menjelaskan kedatangannya dengan membawa massa banyak ini hanya sebagai bentuk persaudaraan atas anggotanya yang meninggal akibat bentrokan, dan tidak ada intervensi untuk proses persidangan. “Kami datang hanya mengawal sidang dan kami juga menjaga adik-adik (anggota PSHT) untuk tertib selama jalannya persidangan,” jelasnya.
Untuk diketahui, sekitar 750 personil gabungan dari Polisi, Brimob, TNI dan Satpol PP diterjunkan guna membantu jalannya proses persidangan, dan agar tidak terjadi bentrokan antara dua kubu. (Han)
