JAKARTA, beritalima.com- Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo bakal segera dikukuhkan sebagai Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis yang akan pensiun pada Februari mendatang.
Listyo juga sudah dengan mulus melewati satu langkah terakhir pemilihannya, yakni uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di Komisi III DPR RI Rabu (20/11) kemarin.
Di depan anggota Komisi III DPR, Listyo Sigit Prabowo menyampaikan rencananya menjalankan program Presisi jika kelak memimpin Korps Bhayangkara.
Menurut Sigit, Presisi merupakan abreviasi atau pemendekan dari prediktif, responsibility atau tanggung jawab, dan transparansi berkeadilan.
“Konsep inilah yang akan mewarnai Polri ke depan,” ujar Sigit.
Pengamat Politik, Hukum dan Keamanan, Dr Dewinta Pringgodani SH MH, menilai, Listyo Sigit Prabowo merupakan pilihan paling tepat bagi Presiden Joko Widodo (Widodo).
“Listyo Sigit Prabowo merupakan calon Kapolri termuda yang melewati empat angkatan sekaligus di atasnya (1988-1991). Tapi Presiden Jokowi nyaman dengan Sigit karena memiliki kedekatan emosional sejak lama,” kata Dewinta melalui keterangan tertulis, Kamis 21 Januari 2021.
Karena, lanjutnya, Listyo Sigit memang bukan orang baru dimata Jokowi. Pria kelahiran Ambon 5 Mei 1969 tersebut mulai dekat dengan Jokowi saat ia menjabat sebagai Kapolres Solo pada 2011.
Saat itu, Jokowi masih menjabat sebagai walikota Solo. Setelah Jokowi terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 2012, dan kemudian menjadi Presiden RI pada 2014, nama Listyo dinilai tetap ada di dekat lingkaran Jokowi.
Listyo menjadi ajudan pertama Jokowi sebagai Presiden. Ia kemudian menempati jabatan itu selama dua tahun, dari 2014 hingga 2016.
Sejak saat itu, karirnya semakin moncer. Tercatat ia kemudian menjadi Kepala Kepolisian Daerah Banten dan Kadiv Propam Mabes Polri.
“Dengan masa tugas yang panjang, Listyo Sigit akan membuat Pak Jokowi merasa tenang melewati suksesinya pada 2024 mendatang. Artinya chemistry-nya memang betul-betul sudah terbangun,” kata Dewinta.
Jika karier Listyo Sigit tak bermasalah ke depannya, maka dia baru akan pensiun pada 2027 mendatang atau saat dirinya berumur 58 tahun.
Dewinta berpandangan, alasan lain Jokowi memilih Listyo Sigit adalah karena yang bersangkutan bukan tipikal polisi yang grasak-grusuk.
“Listyo Sigit dikenal polisi yang santun dan memiliki loyalitas kuat serta kalem. Ini tentu menjadi modal yang bagus dalam menghadapi panasnya Pilgub DKI 2022,” bebernya.
Dewinta melanjutkan, banyak prestasi Listyo Sigit selama menjabat Kabareskrim. Antara lain mengungkap pelaku penyiraman Novel Baswedan dengan air keras. Kemudian, berhasil menangkap Tjoko Tjandra yang buron selama bertahun-tahun dan menyeret dua perwira tinggi Polri yang ikut membantunya.
Listyo juga berhasil mengungkap jaringan narkoba sindikat internasional dan berhasil menyita lebih dari 5,9 ton sabu dan 50 ton ganja sepanjang 2020.
Kabareskrim dan anak buahnya juga berhasil mengungkap 485 kasus korupsi dan mengembalikan uang negara triliunan rupiah. (*).