JAKARTA, Beritalima.com– Pertemuan Ketua Umum DPP Partai Demokrat 2020-2025, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK) di Bandung beberpa hari lalu kental bernuansa politis.
Semua gerak-gerak elit politik saat ini, termasuk AHY dan RK, ungkap pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jakarta, Muhammad Jamiluddin Ritonga ketika bincang-bincang dengan Beritalima.com di Jakarta, Selasa (8/6) pagi, perlu ‘dicurigai’ karena bakal bermuara pada Pemilu 2024.
“Dalam pertemuan AHY dan RK, patut diduga membicarakan peta politik 2024, khususnya Pilpres dan Pilkada serentak. Dua hal ini tentu berkaitan langsung dengan AHY dan RK,” kata bapak dua putra tersebut.
Buat AHY, untuk maju pada pilpres 2024, dukungan Jawa Barat sangat diperlukan. Sebagai pemilik suara terbesar secara nasional, Jawa Barat diharapkan dapat menjadi lumbung suara buat AHY maupun partai yang dia pimpin sampai kongres Partai Demokrat 2025.
Sebagai Gubernur Jawa Barat, lumbung suara terbesar setiap pelaksanaan pesta demokrasi tingkat nasional baik pemilu legislatif maupun pemilihan presiden, RK tentu punya basis suara cukup signifikan di tanah Pasundan.
“Kalau RK memberi dukungan kepada Partai Demokrat, perolehan suara partai berlambang Bintang Mercy tentu juga bakal bertambah signifikan. Bahkan bila AHY jadi mencalonkan diri pada Pilpres 2024 baik itu sebagai presiden maupun wakil presiden, Jawa Barat akan menjadi lumbung suara buat dia bersama pasangan.”
Buat RK, memberi dukungan kepada AHY tentu saja ada keuntungan yang sepadan dari segi politik. Salah satu dukungan itu, AHY diperkirakan bakal memberikan dukungan penuh kepada RK maju sebagai gubernur Jawa Barat untuk periode kedua pada Pilkada 2024.
Bahkan bila AHY maju pada Pilpres mendatang, bukan tidak mungkin RK ditarik politisi muda tersebut ke Jakarta untuk menjadi anggota kabinet dia.
“Itu bisa saja terjadi. Tidak ada yang tidak mungkin dalam politik. Apalagi RK masuk dalam nominasi capres-cawapres dengan elektabilitas yang memadai,” kata Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik (Fikom IISIP) Jakarta 1996-1999 tersebut.
Partai Demokrat memiliki 11 kursi di DPRD Jawa Barat, tentunya tak sulit diberikan AHY kepada RK. Dukungan Demokrat ini akan lebih memuluskan RK jika nantinya mencalonkan kembali.
Tampaknya hal-hal seputar itu yang menjadi pembicaraan dua sosok populer itu. Tapi itu masih penjajagan awal, yang sangat masih cair.
“Sebagai penjajagan, tentu perlu pertemuan lanjutan untuk menemukan formula kesepakatan diantara dua tokoh tersebut. Win win solution tampaknya akan melahirkan kesepakatan diantara mereka berdua,” demikian Muhammad Jamiluddin Ritonga. (akhir)