Pengamat: Risma Harus Minta Maaf Kepada Warga Papua

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Menteri Sosial Tri Rismaharini memarahi Aparatur Sipil Negeri (ASN) di Balai Rehabilitasi Penyandang Disabilitas Wyata Guna, Bandung, Jawa Barat sambil mengancam bakal memindahkan ke Papua mereka yang tidak becus bekerja.

 

Aksi marah-marah Risma terhadap bawahannya bukanlah hal baru. Bekas Walikota Surabaya dua periode itu acap marah-marah kepada bawahan Perilaku buruk di depan umum tersebut sepertinya sudah kebiasaan Risma sejak menjadi Walikota Surabaya.

 

ASN di jajaran kantor Walikota Surabaya tentu sudah hafal dengan drama marahnya Risma. Bahkan sebagian ASN merasa stres bekerja karena sewaktu-waktu bisa kena ‘semprot’ dari Risma.

Marah yang diiringi ucapan tak pantas tentu tidak layak diucapkan seorang menteri.

Risma seolah merendahkan Papua. Kesannya Papua itu sebagai tempat buangan bagi orang-orang yang bersalah. ”

Ucapan Risma itu juga dapat dipersepsi merendahkan Papua,” ungkap pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jakarta, Muhammad Jamiluddin Ritonga ketika bincang-bincang dengan Beritalima di Jakarta,Selasa (13/7) petang.

Dikatakan pria yang akrab dispa Jamil ini, Papua yang kaya dan indah itu seolah-olah hanya cocok untuk ANS yang tidak berprestasi.

Sikap arogan Risma itu tampaknya tidak menggambarkan wawasan kebangsaan seorang petinggi negara.

Sebagai menteri, harusnya tak keluar ucapan yang tidak memcerminkan Risma memiliki wawasan kebangsaan.

Karena itu, selayaknya Risma ikut test wawasan kebangsaan melalui lembaga independent. “Itu diperlukan agar yang dituntut berwawasan kebangsaan bukan hanya para bawahan (ASN) tapi juga pimpinan,” kata Jamil.

 

Selain itu, Risma juga harus minta maaf kepada warga Papua. “Hal itu perlu dilakukan Risma agar warga Papua tidak tergores dengan ucapan seorang pejabat negara yang sangat tidak terpuji tersebut,” demikian Muhammad Jamiluddin Ritonga. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait