Pengembangan Industri Pengalengan Ikan Sekala Rumah Tangga

  • Whatsapp
Gambar1: Pengolahan ikan tradisional

Pengembangan Industri Pengalengan Ikan Sekala Rumah Tangga dengan Aplikasi Teknologi Hermetis di Prigi, Kabupaten Trenggalek
Oleh: Dr.Budi Rianto, Drs. M.Si,

(Riset Program MP3EI, dibiayai oleh Kementerian Riset Pendidikan Tinggi Republik Indonesia)

Pantai Prigi, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, merupakan salah satu pantai di jawa timur yang mampu menghasilkan tangkapan ikan terbesar di Jawa Selatan setelah Cilacap. Hasil penelitian Nurjayati (2011),) menunjukkan bahwa teknologi penangkapan ikan yang digunakan oleh nelayan Pantai Prigi telah meningkatkan hasil tangkapan yang sangat signifikan bagi masyarakat nelayan di Prigi dan Jatim Selatan Umumnya (Malang, Blitar, Trenggalek, Tulungagung dan Pacitan).

Namun demikian pengolahan pasca tangkap masih perlu inovasi dan kreativitas, agar hasil tangkapan tersebut dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi kesejahteraan masyarakat nelayan dan penyediaan pangan nasional.

Tujuan penelitian ini adalah untuk pengembangan industri pengalengan skala rumah tangga dengan aplikasi teknologi hermetis, pada kelompok sasaran Asosiasi Pemindang Ikan Prigi (APIG), yang selama ini melakukan pemindangan ikan secara tradisional yang tidak higienis dan tidak memiliki masa konsumsi yang panjang.

Gambar 2: Semiloka Pengalengan Ikan pada Masyarakat pengolah ikan di Prigi.

Metodologi penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:(i).Isolasi, identifikasi,(ii),koleksi, seleksi jenis ikan tangkap dari pelabuhan Banyu Biru (Malang), Blitar, Trenggalek, Tulungagung dan Pacitan). (ii), uji coba pengolahan ikan kaleng secara terbatas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat nelayan di lingkungan pantai Prigi, mengolah ikan dengan cara yang tradisional. Pada umumnya hasil pengolahan tersebut, selain tidak efisien juga tidak dapat dipertanggungjawabkan higienisnya sebagai barang konsumi. Selain itu pengolahan secara tradisional, biasanya dilakukan dengan menggunakan bahan bakar kayu baik pemindangan maupun pengasapan ikan, yang merupakan ikon, oleh oleh khas dari daerah wisata Prigi. Ikan hasil pengolahan secara tradisional tersebut, selain kurang higienis juga memiliki masa konsumsi yang sangat pendek, sekitar 1-2 hari untuk layak konsumsi.

Gambar 3: Hasil uji coba produksi siap diperdagangkan

Pengembangan Industrialisasi pengolahan ikan dengan aplikasi teknologi hermetis, pengalengan ikan di Prigi khususnya pada kelompok masyarakat pengolah ikan yang tergabung dalam Asosiasi Pemindang Ikan Prigi, yang selama ini memproduksi ikan pindang tradisional, telah memberikan hasil produksi yang lebih higienis dan memiliki masa konsumsi yang lebih panjang sekitar 1-2 sampai dua tahun. Masa konsumsi yang lebih panjang tersebut, memungkinkan bisnis pengalengan ikan di Prigi, dapat menjalankan bisnisnya sepanjang tahun, bukan hanya musiman seperti pengolahan ikan tradisional selama ini. Sehingga pemberdayaan ekonomi dapat terwujud bagi masyarakat nelayan, seiring dengan peningkatan hasil tangkap ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek.

beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *