Pengembangan Vaksin Merah Putih, PKS: Pemerintahan Jokowi Jangan Salfok

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI bidang Industri dan Pembangunan, Dr H Mulyanto meminta Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) fokus mengejar target produksi massal vaksin Merah Putih.

Jangan sampai upaya itu terbengkalai, karena ada pembantu Jokowi di Kabinet Indonesia Maju (KIM) yang lebih mementingkan pembangunan pabrik vaksin milik investor asing daripada mengembangkan vaksin buatan anak bangsa.

 

“Pemerintah jangan salah fokus (salfok) dalam upaya pengadaan vaksin ini. Pemerintah Jokowi harus konsisten memprioritaskan vaksin inovasi anak bangsa daripada vaksin asing,” kata anggota Komisi VII DPR RI itu kepada Beritalima.com di Jakarta, Jumat (10/9).

Itu diungkapkan wakil rakyat dari Dapil III Provinsi Banten menanggapi hasil kunjungan Menteri koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan (LBP) ke pabrik PT Etana Biotechnologies Indonesia, di Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu (8/9).

Pemegang gelar Doktor Teknik Nuklir, Tokyo Institute of Technology (Tokodai), Jepang 1995 itu mengingatkan, proses pembuatan vaksin Merah Putih ini sudah menjelang tahap-tahap akhir.

Agar proses ini dapat berjalan sesuai target, Pemerintah perlu memberi dukungan maksimal, agar vaksin Merah Putih hasil karya putra-putri Indonesia ini bisa menjadi tuan rumah di negerinya.

 

“Pak Luhut ini Menko Investasi, jadi fokusnya cari investor. Sementara PKS ingin Vaksin Merah Putih, hasil inovasi anak bangsa ini dihilirisasi dan segera disiapkan produksinya.

Dan, itu sudah di depan mata,” kata politisi senior tersebut.

Universitas Airlangga (Unair) bersama Biotis Pharmaceutical sudah diacungkan jempol Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Bila tak ada aral melintang, Maret 2022 sudah selesai uji klinis tahap 1-3 dan mendapat EUA dari BPOM. “Arah ini yang harusnya didorong pemerintah,” tegas Mulyanto.

 

Dinilai kehadiran vaksin Merah Putih mempunyai nilai strategis, bukan hanya dapat membantu negara menanggulangi pandemi Covid-19 yang sudah satu setengah tahun melanda Indonesia, tetapi juga sebagai bukti kemajuan dunia riset biomolekular di Indonesia.

Dengan begitu, kedudukan peneliti Indonesia tidak dipandang sebelah mata bangsa lain.

“Secara ekonomi kehadiran vaksin Merah Putih juga bisa mereduksi impor vaksin, bahkan dapat diekspor. Karena itu, Jokowi perlu menjamin proses produksi vaksin dalam negeri tidak diganggu dari pihak manapun, termasuk yang ingin membesarkan vaksin produk asing,” demikian Dr H Mulyanto. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait