MADIUN, beritalima.com- Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, akan menjadikan Monumen Kresek di Desa Kresek Kecamatan Wungu, menjadi salah satu destinasi wisata di wilayah ini. Bahkan hal tersebut pernah diungkapkan oleh Bupati Madiun, Jawa Timur, H. Muhtarom, saat menjadi Inspektur Upacara (Irup) Hari Kesaktian Pancasila, di Monumen Kresek, Minggu 1 Oktober 2017, lalu.
“Paket wisata Kabupaten Madiun sangat banyak. Ada air terjun, wisata alam, wisata budaya, wisata agro dan wisata religi. Semua potensi itu ada di Kabupaten Madiun. Kalau destinasi wisata religi di Kabupaten Madiun ada dua lokasi. Yaitu di Desa Sewulan Kecamatan Dagangan dan Komplek Makam Kuncen di Mejayan,” kata Bupati Madiun, H. Muhtarom, saat itu (1/11).
Jika memang Monumen Kresek dijadikan destinasi wisata, salah satu warga Desa Kresek, Bisono, berharap, agar pihak terkait menata parkir dan pedagang kaki lima (PKL) lebih teratur.
“Biar pengunjung lebih nyaman, saya harap pihak terkait menata parkir dan PKL. Soalnya yang sekarang masih semrawut,” kata Bisono, Senin 25 Desember 2017.
Salah satu pengunjung asal Surabaya, Sukardi, mengatakan, akan lebih nyaman dan indah lagi jika di Monumen Kresek dibangun kolam renang. Apalagi cuaca terkadang panas.
“Harapan saya, ada kolam renangnya. Kota Malang saja yang berhawa dingin, tempat-tempat wisata banyak kolam renangnya. Tapi tetap rame. Apalagi di Momumen Kresek yang cuacanya terkadang panas. Kalau ada kolam renangnya, pasti rame,” kata Sukardi, Senin 25 Desember 2017.
Sementara itu untuk mendukung kegiatan pariwisata yang ada, tahun 2017 dan 2018, Pemkab Madiun telah menganggarkan dana guna membangun infrastruktur menuju lokasi pariwisata. Sedangkan untuk mengerjakan pariwisatanya, bupati berharap agar ada syaring dari desa.
“Saya berharap kepala desa yang punya potendi wisata segera diberdayakan dan pengelolaanya diserahkan kepada BUMDes untuk meningkatkan pendapatan desa,” harap H. Muhtarom.
Untuk diketahui, Monumen Kresek adalah lokasi pembantaian massal yang dilakukan PKI 48 terhadap ulama, pejabat, tokoh masyarakat bahkan seorang wartawan. (Rohman/Dibyo).
Foto: Rohman/beritalima.com