BANYUWANGI, beritalima.com – Warga masyarakat kabupaten Banyuwangi khususnya daerah selatan belakangan dibuat resah dan geram oleh tingkah laku seorang lelaki paruh baya bernama SPR (47th) yang mengaku berasal dari dusun Trembelang desa Cluring.
Supriyadi yang sering mengaku sebagai seorang dokter beristri empat itu diketahui sudah seringkali menipu warga dengan modus bertransaksi tanah sawah maupun rumah yang nilainya ratusan juta rupiah.
Dalam menjalankan aksinya dia selalu dibantu oleh rekannya yang bernama NS (58th) warga desa Sumberberas kecamatan Muncar yang juga merupakan pensiunan PNS.
Keduanya mempunyai peran masing-masing yakni NS berperan sebagai makelar tanah dan rumah sedangkan SPR sebagai pembeli. setelah mendapatkan sasaran orang yang sedang menjual tanah atau rumahnya mereka biasanya akan bertransaksi dan membelinya namun dengan waktu pembayaran yang mundur dengan alasan menunggu pencairan dana dari bank.
Tapi anehnya setelah terjadi kesepakatan jual beli selalu tanpa ada uang tanda jadi dan SPR akan menempati rumah yang sudah dibelinya itu selama menunggu masa pembayaran yang sudah dia janjikan.
Dan saat waktu pembayaran itu tiba maka SPR akan pergi menghilang begitu saja untuk kemudian mencari korban baru.
Seperti yang dialami salahsatu korban yang berinisial ND warga desa Kradenan kecamatan Purwoharjo, rumahnya yang dibeli SPR dan disepakati dengan harga 650jt rupiah tanpa uang tanda jadi itu juga telah ditempati pelaku selama sebulan namun saat hari pembayaran tiba SPR menghilang.
“Saya telah ditipu mentah-mentah oleh SPR dan NS, rumah saya sudah sepakat dibeli dan sudah ditempati selama sebulan, sekarang SPR pergi menghilang, bahkan listrik harus saya yang membayar”,tutur ND saat ditemui wartawan dirumahnya.
“Besok saya akan melaporkan kejadian yang menimpa saya ke polsek mas, bahkan korban-korban yang lain juga siap melaporkan Supriyadi biar dia segera ditangkap sehingga tidak meresahkan lagi”,tambahnya dengan mimik geram.
Dari sumber lain diketahui pula jika ternyata SPR dan NS diduga juga masuk dalam sindikat penipuan dalam transaksi tokek dan barang antik yang telah banyak memakan korban. (bi/puji)