SURABAYA, beritalima.com – Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra, mengatakan, Ayla banyak digunakan sebagai mobil keluarga muda atau untuk sekolah/ kuliah. Sejak diluncurkan tahun 2013, kendaraan jenis low cost green car (LCGC) ini dapat sambutan luar biasa.
Marketing Division Head Astra International Tbk Daihatsu Sales Operation, Hendrayadi Lastiyoso, menambahkan, penjualan produk Daihatsu tahun ini mencapai target.
“Sampai November estimasi naik dari bulan lalu. Target penjualan kami sampai akhir tahun ini 1.050.000 unit. Tahun lalu 1.030.000 unit. Itu nasional market,” ujarnya.
Sampai dengan bulan November 2016, Daihatsu masih nangkring di urutan ketiga penjualan unit terbanyak setelah Toyota 36,3 persen, Honda 17,8 persen dan Daihatsu 17,5 persen. Sedangkan brand lainnya mencatat trend negatif.
Hal ini juga didukung oleh data pembuatan STNK oleh polisi sampai Oktober, Daihatsu menempati nomor 2 setelah Toyota. Beberapa wilayah yang mencatat penjualan Daihatsu yang signifikan Jatim, Sumatera, Kalimantan dan Indonesia Timur.
“Dari tiga bulan terakhir, mulai Agustus ada Sigra, penjualan 14.900 rata rata tiap bulan. Ada penambahan yang signifikan sejak ada varian baru. Ayla semester awal terjual 6.167 unit. Bulan bulan berikutnya turun 2.100 unit karena ada Sigra,” katanya.
Terkait pencapaian target tahun ini, menurut Amelia Tjandra, 15 persen yang ditargetkan tercapai 17,5 persen. Tahun depan target 16 persen.
“Kami lihat tak terlalu beda dengan tahun ini. Karena komoditi tak terlalu menggembirakan. Kalau komoditi naik maka mobil komersial akan naik penjualannya,” ujarnya.
Amelia mengatakan, pihaknya masih menunggu respon program amnesty pajak tahap kedua yang dijalankan pemerintah. Bila berhasil maka akan banyak dana yang masuk ke Indonesia dan bisa mengerek pertumbuhan ekonomi. (Ganefo)
Teks Foto: Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra (tengah)