Pentol Sapi Monalisa Dijual Dipasaran Tanpa Cap Halal dan BPOM

  • Whatsapp

*Oknum DPRD Di Duga Lindungi Pengusaha

BELITUNG,BERITALIMA.COM – Kesehatan merupakan modal utama dalam hidup manusia, Namun terkadang, Demi mencari keuntungan yang lebih besar dan kenikmatan, Segala macam cara akan mereka tempuh.

Hal ini ditemui dari hasil investigasi beritalima.com dilapangan, banyaknya beredar pentol yang bermerk “Monalisa” (pentol daging sapi)‎ diduga kuat menggunakan bahan pengawet serta tidak jelas terbuat dari daging apa.

Ketika di konfirmasikan kepada penjual, Pentol Monalisa hanya memiliki merk nama Monalisa pada bungkusannya, untuk kode produksi,komposisi,kadaluarsa serta depkes dan BPOM pada kemasan tersebut tidak dimiliki.

“Iya memang tidak ada, kami hanya penyalur yang di titipkan barang tersebut,kami ambil dari Atak kampung parit,dia pemasok barang tersebut dari jakarta,”ucap pemilik toko yang menjual barang tersebut, kepada Beritalima.com, Selasa (27/02/017).

Menurutnya, Dia mendapat titipan barang tersebut sebayak 20-30 bungkus, Namun jika ada pesanan dirinya akan segera menghubungi si pemasok barang tersebut.

“Kalau ada yang pesen banyak baru saya order sama Atak, di Belitung bukan saya saja yang jual, di pasar juga banyak,smarket juga ada, merk nya sama Monalisa juga,”ucapnya lagi.

Sayangnya, Atak si pemasok barang tersebut tidak bisa dikonfirmasikan, ketika wartawan ini mendatangi rumahnya,Atak tidak ada di rumah.

“Saya anaknya dan saya tidak mengerti, melihatnya saja saya tidak tau, jadi saya tidak bisa menjelaskan, besok pagi aja datang ke toko tanya sama orangnya (atak/asong), ” kata pria yang mengaku sebagai anak Atak.

Ditelepon Anggota DPRD Belitung.

Merebaknya isu pentol monalisa mulai membuat beberapa kalangan wartawan serta kepolisian mulai menelusuri.

Ternyata keberadaan pentol Monalisa tersebut memang ada di beberapa tempat.Seperti Iwan pedagang kue di pasar kota Tanjung pandan, dirinya mengaku mendapatkan pentol tersebut dari Asong/ Atak Kampung Parit‎.

“Iya saya ada jual,pentol itu saya dapat dari Atak, dia tinggal di kampung parit dekat pasar lama, saya hanya penyalur saja disini, dia (Atak) dapat barangnya dari jakarta, saya juga tau tempat pembuatannya di jakarta,cukup besar,”ucap iwan kepada wartawan.

Menurut iwan, sebelum wartawan mendatangi rumahnya, ada anggota dari kepolisian juga yang datang, cuma dirinya lupa menanyakan namanya.

“Tadi juga ada yang datang, katanya dari kepolisian, dia minta barangnya di antar kekantor,tapi saya tidak mau,” kata Iwan.

Tidak hanya itu, Isu yang beredar juga mengatakan adanya telepon dari oknum pejabat DPRD kepada oknum kepolisian yang pernah datang kerumah Atak.
Namun ketika dikonfirmasikan kepada yang bersangkutan dirinya menyarankan langsung saja kepada yang bersangkutan.

“Tanya aja kepada polisinya, tanya aja kepada mereka ya, saya lagi di jakarta ini,”ucap Isyak Meirobie.‎(dodi)

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *