Penyakit Bell’s Palsy, Bagaimana Tindakannya,?

  • Whatsapp

Oleh :
DR. dr. Robert Arjuna FEAS *
Suatu sore ketika saya berkunjung ke rumsh Supriono, saya melihat wajahnya miring sebelsh dan bicara sedi,it pelo katanya ditampar angin jahat atau Bell’s Palsy, dan sedang berobat kata dokter bisa sembuh sendiri, lain halnya bu Ani yang wajah miring dalam setahun ini juga terserang Bell’s palsy kata ditampar angin duduk dan seksrang wajah jadi metok kekiri ngomongan juga tak jelas kata dokter bisa sembuh sendiri, apa itu Bell’s palsy?

Bell’s Palsy adalah penyakit yang menyerang saraf pada wajah yang menyebabkan otot pada salah satu sisi wajah mengalami kelumpuhan dan mengakibatkan wajah menjadi miring atau wajah menjadi perot, demikian menurut dr Eni Spesialis Saraf RS PHC Surabaya. Nama Penyakit yang unik ini dapat mengganggu penampilan. Karena jika tidak ditangani akan terjadi kecacatan pada wajah, yaitu wajah terlihat perot/melorot (tidak simetris)
Kesulitan menunjukkan ekspresi pada wajah dan bahkan kesulitan menutup mata atau tersenyum.Lumpuh total pada salah satu sisi wajah. Umumnya, gejala dapat berlangsung selama beberapa jam, atau mungkin bahkan beberapa hari.
Ada beberapa hal yang bisa mengindikasikan adanya kelainan saraf pada wajah Anda. Namun, perlu Anda ketahui bahwa tingkat kelumpuhan saraf ini umumnya berbeda-beda dan tergantung pada kerusakan yang ditimbulkan oleh saraf kranial (saraf yang ada di kepala).

FKTOR PENCETUS
1. Memiliki gejala di atas.
2. Terkena tinnitus (telinga berdenging), vertigo, atau sulit mendengar.
3. Bagian tubuh melemah atau lumpuh.
4. Mata memerah, sakit, iritasi, atau sulit berhenti mengeluarkan air mata.
5. Mengalami efek samping obat

PENYEBAB BELL’S PALSY
1. Herpes kelamin (herpes simplex).
2. Cacar air dan sirap (herpes zoster).
3. Monosit (Epstein-Barr).
4. Penyakit pernapasan (Adenovirus).
5. Campak Jerman (rubella).
6. Gondok (virus gondok).
7. Influenza (flu B).
8. HFMD (Coxsackievirus).
9. Sekali terinfeksi, saraf wajah pada pasien dengan radang dan bengkak menyebabkan kelumpuhan total atau pada salah satu sisi wajah.

FAKTOR RESIKO
1. Wanita hamil, terutama pada masa kehamilan di trimester terakhir atau pada beberapa minggu pertama setelah melahirkan.
2. Infeksi pernapasan seperti influenza atau flu.
3. Diabetes.
4. Riwayat anggota keluarga yang mengidap Bell’s palsy.

Penyebab muka miring / wajah perot bahkan melorot (Bell’s Palsy) ini belum diketahui secara pasti, namun parameyakini infeksi virus Herpes simplek sebagai penyebab utamanya, sehingga terjadi proses radang dan pembengkakan saraf. Selain itu, disebutkan juga virus Herpes zoster yang sering menyerang wajah tanpa disertai gejala yang jelas. Gangguan otot wajah dapat pula disebabkan oleh serangan stroke, infeksi, sakit getah bening dan tumor. Kasus ini dapat terjadi pada semua usia baik pria maupun wanita. Bell’s Palsy Biasanya terjadi pada laki-laki usia dewasa karena pria lebih banyak beraktivitas di luar ruangan. Menurut dr Eni Spesialis Saraf dari Rumah Sakit Surabaya, orang yang bekerja di ruangan ber AC (penyejuk udara) pun bisa terserang Bells Palsy, bila hawa dingin yang ditimbulkan hanya terpusat pada satu sisi. Pada seseorang dengan kekebalan menurun dan juga mereka yang mempunyai keluarga dengan riwayat penyakit ini juga dapat mengalami Bell Palsy.

Secara tiba-tiba mengalami kelumpuhan ringan, wajah melorot atau mencong sehingga sulit berekspresi, rasa sakit pada telinga terutama di belakang telinga, sensitif terhadap suara pada sisi wajah yang terpengaruh, fungsi lidah terganggu sehingga tidak dapat merasakan makanan dan minuman. Pada kasus yang ringan proses penyembuhan lebih cepat, sedangkan pada kasus yang lebih berat dapat menyebabkan kerusakan permanen serabut saraf.

KOMPLIKASI BELL PALSY
Bell’s palsy yang tidak terlalu parah biasanya bisa menghilang dalam kurun waktu satu bulan saja. Namun, pada kasus yang lebih parah, kondisi ini bisa menyebabkan berbagai komplikasi, seperti:
1. Kerusakan pada saraf wajah yang tidak bisa disembuhkan.
2. Pertumbuhan serat saraf yang terjadi secara tak normal. Kondisi ini bisa menyebabkan kontraksi otot yang tidak diinginkan saat Anda berusaha menggerakkan otot lainnya.
3. Kebutaan sebagian atau seluruhnya pada mata yang tidak dapat ditutup. Kondisi ini bisa terjadi karena kekeringan parah dan goresan pada kornea.

TERAPI MEDIS :
Umumnya, obat-obatan yang digunakan untuk menangani kondisi ini adalah:
1. Kortikosteroid
2. Obat antivirus

TERAPI FISIK:
Otot yang lumpuh dapat menyusut dan memendek, menyebabkan kontraktur permanen. Seorang ahli terapi fisik dapat menunjukkan Anda cara memijat dan melatih otot-otot wajah untuk mencegah hal ini terjadi.

TERAPI OPERASI
Umumnya pasien dengan gejala-gejala yang ringan akan membaik tanpa pengobatan. Namun, dalam beberapa kasus langka, pasien yang tidak dapat pulih total harus menjalani operasi untuk meredakan tekanan pada permukaan saraf atau meningkatkan pergerakan.Pada masa lampau, operasi dekompresi dilakukan untuk menghilangkan tekanan pada saraf wajah dengan membuka bagian tulang yang melewati saraf. Namun kini, operasi tersebut tidak lagi dianjurkan.Pada kasus yang langka, operasi plastik mungkin diperlukan untuk memperbaiki masalah saraf wajah yang permanen.

TERAPI SENDIRI
1. Melindungi mata yang tidak bisa ditutup
Gunakan obat pelumas mata pada pagi dan siang hari, lalu gunakan salep mata pada malam hari untuk menjaga mata agar tetap lembab.Jika memungkinkan, gunakan kacamata atau alat pelindung mata lainnya pada siang hari. Sementara, gunakan penutup mata pada malam hari agar tidak tergaruk atau tergores.

2. Gunakan obat pereda rasa sakit
Jika Anda merasa sakit, Anda boleh menggunakan obat pereda rasa sakit yang dapat dibeli di apotek tanpa resep dokter. Contohnya, aspirin, ibuprofen, atau acetaminophen untuk mengurangi rasa sakit.
Peni
3. Latihan terapi fisik
Idealnya, terapi fisik memang didampingi oleh ahli terapi. Namun, jika Anda sudah bisa melakukannya secara mandiri, tak ada salahnya melakukan terapi di rumah tanpa bantuan orang lain.

Demikian sekilas info tentang Bell Palsy atau dikenal ” ditampar angin duduk” semoga bermanfaat.
RobertoNews 1388 《7.3.22(06.00》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesrhatan

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait