SURABAYA, beritalima.com | Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menggelar kegiatan ‘Sambat Nang Cak Eri’ di Lobby Balai Kota Surabaya, Sabtu (3/9/2022). Kegiatan tersebut dihadiri warga Surabaya yang ingin menyampaikan usulan hingga sambatan (keluhan) langsung kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Pada kegiatan ini, Wali Kota Eri Cahyadi turut didampingi oleh sejumlah pejabat pemkot. Mulai dari Sekretaris Daerah (Sekda), para Asisten, Kepala Perangkat Daerah (PD) hingga Camat yang hadir langsung untuk membantu menyelesaikan persoalan warga.
Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, bahwa terdapat sejumlah persoalan yang disampaikan langsung oleh warga. Di antaranya adalah adanya seorang penyandang disabilitas yang mengeluh soal bantuan permakanan yang diberikan. Ia pun mengaku sebelumnya sempat membahas persoalan ini dengan legislatif.
“Kalau saya cenderungnya tidak perlu ada bantuan permakanan untuk disabilitas. Karena apa? ketika orang tua atau keluarganya mempunyai pendapatan yang layak, maka sebenarnya disabilitas ini juga mendapatkan makanan yang layak,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Oleh sebabnya, Wali Kota Eri Cahyadi menyatakan segera mengevaluasi bantuan permakanan bagi penyandang disabilitas tersebut. Apalagi, dalam sehari, disabilitas hanya diberikan makanan satu kali yang dinilainya juga tidak mendidik.
“Maka disabilitas yang pendapatannya di bawah, yang harus disentuh adalah orang tuanya dengan pekerjaan. Sehingga dia memiliki pendapatan yang layak untuk keluarganya,” kata Cak Eri panggilan lekatnya.
Ia pun lantas memaparkan, bahwa sebenarnya adanya gizi buruk atau bayi stunting, salah satunya juga disebabkan keluarganya tidak memiliki pendapatan yang layak. Sehingga keluarga tersebut pada akhirnya tidak bisa memenuhi kebutuhannya. “Ini berarti apa? jangan lagi diberikan tambahan bantuan (permakanan). Tapi pemerintah kota langsung menyentuh orang tuanya,” tegasnya.
Di sisi lain, ia menyatakan bahwa pemerintah juga harus membuka luas lapangan pekerjaan. Dengan cara ini diharapkan keluarga penyandang disabilitas dapat terlibat di dalamnya. Sehingga diharapkan pula ke depan mereka memiliki pendapatan yang layak dan tidak lagi menggantungkan hidupnya kepada pemerintah.
“Karena jangan sampai nanti wali kota ganti, pemerintahan ganti, mereka ini tidak punya penghasilan yang layak. Maka hari ini tugas kita adalah memberikan penghasilan yang layak kepada setiap orang tuanya,” ujarnya.
Kepada penyandang disabilitas tersebut, Wali Kota Eri juga menawarkannya menjadi mentor atau tenaga pendidik di rumah anak prestasi. Nantinya, rumah tersebut akan menjadi ruang berkumpulnya penyandang disabilitas untuk mengembangkan bakat dan minatnya.
“Kita sudah siapkan rumah yang memang tempat untuk berkumpulnya komunitas disabilitas. Ada beberapa (disabilitas) yang kita jadikan mentor dan guru dengan pembiayaan dari pemerintah kota,” ungkap dia.
Menurut dia, para mentor inilah yang nantinya memberikan semangat kepada para penyandang disabilitas lain. Sehingga mereka diharapkan pula mempunyai keinginan untuk terus maju dan tidak minder.
“Jadi Insyaallah rumah ini awal September kita resmikan. Karena saya lihat kemarin masih ada beberapa perbaikan-perbaikan tambahan,” pungkasnya. (*)