Para penyintas kaker payudara seluruh Indonesia Sabtu (1/10/2016) di Jakarta menggelar temu nasional dengan mengusung tema, Bersatu Melawan Kanker Payudara, Tetap Bersemangat, Tetap Waspada, Tetap Peduli.
Demikian ditegaskan Ketua Makassar Cancer Care Community ( MC3), Dr Nurlinah Subair, M.Si, bersama Prof Dr. Ilmi Idrus Prof Nurul Ilmi Idrus MSc. PhD kepada media, Senin (3/10/2016).
Dijelaskan, kegiataan kali ini diikuti 700 penyintas kanker payudara diselenggarakan oleh Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI)
Acara dibuka oleh ketua YKPI, Ny Linda Agum Gumelar. Kegiatan ini mampu menembus rekor Muri dunia Indonesia diserahkan oleh Jaya Suprana, kepada Linda Agum Gumelar dan Rima Melati. Keduanya mampu menyatukan penyintas kanker seluruh Indonesia mencapai ratusan orang, tegas doktor sosiologi pembangunan PPs-UNM ini.
Para penderita kanker malu dan tertutup tentang penyakitnya. Para penderita itu malu diketahui orang banyak, mereka tidak sempurna lagi sebagai perempuan disebabkan simbol kewanitaan telah lenyap, tandas Dosen Kopertis Dipekerjakan Kopertis di Unismuh Makassar.
Acara ini sangat meriah, karena mereka yang telah sembuh dan dalam proses penyembuhan semua bahagia dan tidak terlihat sakit. Mereka datang dengan cantik, walau ada kepala gundul, di kursi roda semua bergembira seakan kanker tidak membuatnya patah semangat, mereka optimis akan sehat, kata Nurlinah.
Orang sehat harus melakukan Sadari (Periksa Payudara Sendiri) setiap bulan sekali satu minggu setelah haid. Jika terdapat benjolan segera ke dokter berkonsultasi, Karena bila sedini mungkin diobati, maka peluang hidup lebih besar 90 persen, jika lebih dini dapat disembuhkan, tegasnya. (yahya)