KUPANG, beritalima.com – Dalam pengelolaan perpustakaan daerah agar dapat mengikuti perkembangan zaman maka peran perpustakaan dan pustakawan harus terus ditingkatkan.
Saat ini pengguna perpusatakaan banyak yang telah memantapkan kemajuan teknologi dalam mencari informasi. Oleh karena itu, pengelola perpustakaan atau pustakawan harus dapat menyediakan informasi yang dapat diakses lewat internet seiring dengan kemajuan iptek. Maka semakin barat pula dan tanggunjawab perpustakaan termasuk pustakawan dalam menyediakan layanan informasi yang dibutuhkan pengguna. Untuk perpustakaan harus mampu menjadi jembatan informasi masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.
Kepala Dinas Perpustakaan NTT, Fredrik Tielman menyampaikan hal itu ketika membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I dan Seminar Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Daerah Nusa Tenggara Timur Tahun 2017, dengan tema, Peranan Ikatan Pustakawan Indonesia Dalam Mengembangkan Literasi Informasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dikatakan Fredrik, secara umum tugas perpustakaan adalah mengumpulkan, menyimpulkan, dan menyediakan informasi kepada penggunanya, baik dalam bentuk cetak, eletronik maupun mulitemdia dimana didalamnya mengolah, memilihara, merawat, melestarikan, mengemas, menyimpan, memberdayakan, dan menyajikan koleksi bahan pustaka kepada pemakai koleksi kepada pemakai atau pemustaka.
Selain itu, menyediakan informasi termasuk didalamnya yang dapat diakses lewat internet untuk memudahkan pemusta dalam mendapatkan informasi, mengikuti perkembangan teknologi, terutama dalam bidang perpustakaan agar keinginan dan kebutuhan informasi pemustaka dapat dipenuhi dan menjadi jembatan informasi bagi pemustaka.
Oleh karena itu, tugas – tugas perpustakaan yang begitu banyak maka diperlukan tenaga yang profesional untuk mengelolanya. Dan tentu hal ini dilakukan oleh pustakawan secara profesional. Pustakawan yang profesional adalah pustakawan yang memiliki kompetensi untuk mengerjakan tugas – tugas perpustakaan. Dan memerlukan pendekatan ilmia yang sistematis berkaitan dengan misi perpustakaan
Untuk itu sebagai pustakawan yang profesional diharapkan mempunyai beberapa hal, yakni pertama, kompetensi dan profesional menyangkut pengetahuan yang dimiliki oleh puskawan khusus dalam bidang sumber daya informasi, akses informasi, teknologi, manajemen dan rizet serta kemampuan untuk menggunakan bid peng sebg basis dlm memberikan layanan dan informasi.
Ketua Pantia Penyelenggara, Jitron Poek mengatakan, Rapat Kerja Daerah I dan Seminar Ikatan Pustakawan Indonesia Daerah Nusa Tenggara Timur ini berupaya untuk mempertemukan pengurus, anggota dan intelektual, dengan tujuan, yakni pertama, meningkatkan pemahaman tentang peranan IPI dalam pengembangan literasi di Provinsi NTT dan manfaatnya perpustakaan dan pustakawan.
Keuda, Mengkonsolidasi dan menyelaraskan tugas – tugas organisasi berdasarkan hasil Kongres ke –VIII IPI ke XX Tahun 2015 di Bandung Jawa Barat.
Kegiatan ini dihadiri sebanyak 40 orang peserta, yang terdiri dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten/Kota se-NTT, Perpustakaan Perguruan Tinggi di Kota Kupang, Humas Setda NTT. Sedangkan pemateri, yaitu Rattahpinnusah Haresariu (Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat Provinsi NTT Tahun 2013 dari Balai Litbang LHK Kupang, dengan topik ( Best Practice Pengembangan Literasi Informasi Berbasis Komunitas). (L. Ng. Mbuhang)