Perang Badar, Potret Perjuangan Mengalahkan Kesombongan

  • Whatsapp

Oleh : Lia Istifhama, Wasek MUI Jatim

Pada hari Jum’at 2 Ramadlan 2 H, terjadi perang pertama dalam Islam, yaitu perang Badar. Badar adalah nama tempat di sebuah lembah yang terletak di antara Madinah dan Mekkah. Sejarah menjelaskan bahwa perang ini melibatkan tentara Islam sebanyak 313 berhadapan dengan 1.000 tentara musyrikin yang lengkap bersenjata. Maka, jumlah yang jauh lebih kecil tersebut, menunjukkan betapa pasukan muslim mendapatkan kesulitan sebelum hadirnya kemenangan, yaitu dimana dalam perang Badar, tentara Islam memenangkan pertempuran dengan 70 tentara musyrikin terbunuh, 70 lagi ditawan, dan sisanya melarikan diri.

Perang ini menunjukkan bahwa tentara Islam yang saat itu kalah dalam hal jumlah dan senjata bahkan sedang menunaikan puasa, ternyata mencapai kemenangan (falah). Kisah perang Badar terdapat dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari:

عَنْ رِفَاعَةَ قَالَ وَكَانَ اَبُوْهُ مِنْ اَهْلِ بَدْرٍ: جَاءَجِبْرِيْلُ اِلَى النَّبِيِّ صلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : مَا تَعُدُّوْنَ اَهْلَ بَدْرٍفِيْكُمْ ؟ قَلَ مِنْ اَفْضَلِ الْمُسْلِمِيْنَ اوْكَلِمَةً نَحْوَهَا, قَلَ وَكَذَلِكَ مَنْ شَهِدَبَدْرًامِنْ اْلمَلَا ئِكَةِ

Dari Rif’ah ia berkata: “Jibril datang kepada Nabi SAW. lalu bertanya: “Apakah penilaianmu terhadap orang-orang yang ikut serta pada perang Badar?”. Beliau menjawab: “Mereka termasuk orang-orang islam yang paling utama”. Atau semacam kalimat itu. Beliau bersabda: “Demikian juga malaikat yang ikut serta pada perang Badar”.

Hal ini menunjukkan bahwa dibalik kesulitan, haruslah memiliki optimisme bahwa kun fayakun, atas kehendak Allah SWT, kemenangan pun bisa dicapai, seperti yang dijelaskan tentang kisah perjuangan Perang Badar sesuai surat Ali ‘Imran ayat 123 sampai 126.

“Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya”; “(Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mukmin: “Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?”; “ya (cukup), jika kamu bersabar dan bertakwa dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.” ; “Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala-bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi (kemenangan) mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”.

Selain optimisme bahwa setelah kesulitan akan hadir kemudahan, hikmah besar dalam Perang Badar juga menunjukkan bahwa kesombongan akan berbuah kekalahan. Hal ini sesuai potret nyata yang menjadi situasi perang Badar, yaitu bahwa jumlah besar pasukan Kafir Quraisy disertai kesombongan bahwa mereka akan mudah mengalahkan pasukan Muslim.

Saat itu, Rasulullah SAW saat melihat banyaknya tentara kaum kafir Quraisy yang dating penuh kesombongan dan congkak, berserta kelengkapan persenjataan, zirah, tombak, pedang, dan alat tempur lainnya, lantas memohon:

“Ya Allah, Kaum Quraisy telah datang dengan sombong dan congkaknya. Ia memusuhi kepada Engkau, menyalahi perintah-perintah Engkau dan mendustakan Rasul Engkau. Ya Allah, Maka pertolongan Engkau Yang telah Engkau janjikan kepada hamba, itulah yang hamba mohon)”.

Rasulullah SAW sempat menangis dan berdoa penuh kerendahan hati kepada Allah SWT: “Ya Allah. Jikalau rombongan yang bersamaku ini ditakdirkan untuk binasa, maka tidak akan ada seorang pun setelah aku yang akan menyembah-Mu. Semua orang yang beriman akan meninggalkan agama Islam nan sejati ini.”

Setelah berdoa, Nabi Muhammad SAW merancang strategi peperangan, disaat pasukan Quraisy terlihat penuh angkuh dan membusungkan dada sebelum pertempuran dimulai. Beliau menjajarkan pasukan kaum muslim dalam formasi rapat. Beliau juga memerintahkan agar sumur-sumur segera dikuasai untuk memutus pasokan air ke kaum kafir Quraisy.

Kemudian, saat pasukan kafir Quraisy bertolak untuk menyerang, umat Islam tidak segera menyambutnya dengan adu fisik secara langsung. Mereka terlebih dahulu menembakkan anak-anak panah dari kejauhan. Kemudian, barulah mereka menghunus pedang dan melakukan pertempuran.

Akhirnya, dengan keyakinan berjuang dan sekaligus kerendahan hati, pasukan Muslim pun berhasil mengalahkan kesombongan kaum Qurais. Lewat tengah hari, sebanyak 50 pemimpin pasukan kafir Quraisy tewas, termasuk Abu Jahal. Sementara itu, banyak sisanya yang lari tunggang-langgang. Sementara itu, korban dari kaum muslim hanya 14 orang. Selain memukul mundur 1000 tentara dari Quraisy, umat Islam juga berhasil mengambil rampasan 600 persenjataan lengkap, 700 unta, 300 kuda, serta perniagaan milik kafilah Abu Sufyan (kepala suku Bani Abdu Syams Quraisy).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait