SANANA-beritalima.com – Perayaan hari pendidikan Nasional (Hardiknas) dikabupaten kepulauan sula (kepsul) diwarnai aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sanana. Aksi yang berlangsung pada senin(2/5)itu dilakukan untuk memperingati Hardiknas yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2016.
Unjuk rasa yang dilakukan aktifis HMI tersebut berlangsung didepan kantor pendidikan nasonal kepsul dan kantor kejaksaan negri sanana.
Dalam aksinya, aktifis HMI mendesak kepada dinas pendidikan kepsul untuk melakukan pemerataan guru yang ada di sejumlah pelosok desa,sebab menurut hasil advokasi HMI Cabang sanana,terdapat berbagai sekolah diwilayah kabupaten itu,yang masih jauh dari sentuhan guru terutama pegawai negri sipil (PNS), kemudian HMI juga meminta kepada dinas. pendidikan untuk segera menyelesaikan pembayaran hak guru seperti sertifikasi dan honor daerah,”dinas pendidikan jangan galau bangun konspirasi segera lakukan pemerataan guru disetiap desa yang saat ini kekurangan guru jang Cuma dikota “ungkap salah satu Pengurus HMI Cabang sanana Jahir joisangadji saat menyampaikan orasinya.
Pada kesempatan itu aktifis HMI Cabang sanana yang datang menggunakan satu unit mobil truk dan sejumlah kendaraan roda dua dengan jumlah mahasiswa sekitar 100 itu diterima sekretaris dinas pendidikan kepsul,dan telah beralasan bahwa terkait masalah penempatan guru
memang disadari banyak sekolah yang masih membutuhkan tenaga pendidik, untuk itu pihaknya berjanji dalam waktu dekat akan dilakukan pemantauan disemua tempat sehingga dapat memastikan jumlah guru untuk nantiya ditempati sehingga tidak bertumpuk dikota.
Kemudian Dalam kesempatan itu, juga tidak disia-siakan aktifis HMI untuk menyampaikan sejumlah kasus korupsi yang saat ini ditangani pihak kejaksaan negeri sanana, buktinya aksi unjuk rasa yang dilakukan dalam rangka memperingati hari pendidikan itu,menjadi momen penting bagi HMI untuk menyampaikan kasus korupsi dihadapan kepala kejaksaan Negri Sanana diantaranya kasus Bandara emalamo,kasus marka jalan,kasus tunjangan dokter,kasus bantuan perikanan dan dana rutin dinaspendidikan kepsul yang sementara juga dilakukan penyelidikan oleh pihak kejaksaan.
Kejaksaan sebagai lembaga penegak hukum harus menjadi mitra yang baik, untuk menuntaskan kasus korupsi dikabupaten kepulauan sula(kepsul),sebab saat ini banyak asumsi bahwa kejaksaan telah menjadikan sejumlah orang sebagai ATM,hal ini harus ditepis oleh kejaksaan dengan cara mennyelesaikan kasus korupsi dan menjoblos para koruptor kedalam penjara,jangan hanya janji tapi harus ada bukti nyata,”ayo kejaksaan selesaikan kasus korupsi jangan nanti dibilang kejaksaan jadikan
koruptor sebagai ATM,”kata sekretaris umum HMI Cabang Sanana AkbarTakim saat berorasi didepan kantor kejaksaan.
Kepala kejaksaan Negri sanana,dalam kesempatan itu langsung menerima aktifis HMI Cabang sanana,dan berlaga seperti mahasiswa,sebab dihadapan mahasiswa kepala kejaksaan Banua Purba mengambil alih orasi dengan menyampaikan hidup mahasiswa,hidup mahasiswa,hidup mahasiswa.ia memberikan Apresiasi kepada aktifis HMI Cabang sanana yang sudah turut berpartisipasi untuk memperingti hardiknas dengan menyampaikan berbagai kasus korupsi yang juga terjadi dinas pendidikan kepsul.
Banua Purba yang dihujani sejumlah pertanyaan dari Aktifis HMIitu,beralasan dalam penangan kasus koruspi saat ini tinggal menunggu penetapan tersangka,sebab semuanya telah melewati tahapan perhitungan kerugian negara,seperti kasus tunjangan dokter kemudian kasus marka jalan dan bandara emalamo sanana.
Sementara untuk kasus dana rutin dan bantuan perikanan masih dalam tahapan penyelidikan. (dino)