Perbaikan Jalan Raya Manyar Lamban, Perekonomian Warga Terganggu

  • Whatsapp

GRESIK,beritalima.com- Perbaikan jalan Raya Manyar yang terkesan lambat, membuat warga Desa  Betoyo Kecamatan  Manyar, Gresik, Jawa Timur, mengeluh. 

Sebab, sejak adanya pengurukan jalan Raya Nasional tersebut, volume polusi debu meningkat, akibatnya pedagang warung kopi dan toko yang berjualan disekitar lokasi itu tutup.

Menurut informasi, alasan pedagang menutup warung dan tokonya, karena sepi pembeli. Apalagi debu itu membuat pedagang yang jualan makan dan minuman rawan tercampur debu

“Warungnya saya tutup, sepi pembeli mas, soalnya, tebunya masuk ke warung. apalagi saya jualan nasi,” ujar Amimah.(22/2/2017)

Meski demikian ada beberapa penjual yang nekat membuka warungnya walaupun, warungnya terpaksa dia tutupi terpal dan plastik agar debu tidak sampai masuk kedalam.

Abdul Kholik misalnya, dia terpaksa tetap berjualan maski, mengaku pendapatannya menurun drastis sampai 50%. 

”Pendapatan saya turun separuh. Rata-rata pelanggan mengeluhkan jalan yang berdebu, masuk ke area warungku” ujar Kholik

Kholik berharap, agar pihak terkait segera secepatnya mengaspal jalan itu, setidaknya,jika masih belum ada rencana mengaspal, minimal disiram dengan air. Kalau tidak demikian, dia takut perekenomian warga menjadi stagnan

“Kita butuh makan, setiap hari. Anak sekolah, belum lagi kebutuhan yang lain, seperti kredit motor. Jika warungnya ditutup, trus saya dapat uang darimana?,” tambah Kholik

Keluhan serupa juga, dirasakan oleh Hamim(47). Dia menganggap, pemerintah lambat menyelesaikan perbaikan jalan. Dia mempertanyakan, mengapa jalan itu tidak kunjung dilakukan proses peng-aspal-an, padahal sudah seminggu lebih sudah selesai proses pengurukan

“ Jalannya kan sudah diuruk, masak dibiarkan. Seharusnya segera diaspal, biar tidak menimbulkan polusi debu,” ujar pria yang mengaku bekerja sebagai tukang ojek, sat ditemui di pertigaan Jalan Raya Desa Betoyo

Menurut informasi  sebelumnya, warga pernah melakukan aksi Demo dan blokade jalan , sebab Jalan Raya Nasional yang menghubungkan Gresik dan Tuban ini kondisinya sangat memprihatinkan yakni,  banyak lubang-lubang yang membahayakan pengendara, Bahkan sampai memakan korban jiwa

Jalan tersebut juga sempat ramai dimedia sosial, sampai, dijuluki  sebagai Wisata “Jeglongan Sewu”(Lubang Seribu). Akhirnya pada Januari lalu, pemerintah bersedia memperbaikinya, dengan cara diuruk sertu.akan tetapi, persoalan muncul kembali, tatkala, pihak terkait lambat mengaspal jalan yang sudah rampung tahap pengurukan.(Ron)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *