SURABAYA, beritalima.com – Setelah dilantik, organisasi yang baru ada di Jawa Timur, Perempuan Tani HKTI, mulai menunjukkan eksistensinya.
Lia Istifhama, Ketua Dewan Perwakilan Propinsi PT HKTI, menjelaskan kegiatan roda organisasi yang sudah berjalan.
“Alhamdulillah, ketika peringatan Hari Anak Sedunia kemarin, kami diajak bergabung oleh Yayasan Alit Indonesia untuk sama-sama berkampanye melawan kekerasan seksual, trafficking dan pedofilia. Tema yang diusung oleh mbak Yuli (Alit) adalah sex with child is a crime. Sedangkan kegiatan kami terkait pertanian salah satunya adalah concern dalam hidroponik dan mangrove”, ujar Lia.
Beberapa waktu lalu kami sempat berkunjung ke kampung hidroponik di Semolowaru Selatan, Surabaya. Hal tersebut merupakan bagian dari penggalian ilmu agar kami yang berada dalam wadah perempuan tani mengetahui secara langsung bagaimana proses penghijauan di kota metropolis ini. Memang banyak sih kampung hidroponik di Surabaya, di Wonocolo sendiri, tepatnya di Jemurwonosari, juga ada. Kemudian, kami juga hari Minggu kemarin (24/11) turut melakukan 5000 penanaman bibit di mangrove Wonorejo, Rungkut (Surabaya).
Saat itu kami bersama kawan dari Gogor, aliansi wartawan pecinta lingkungan, dan Surabaya Ceria. Alhamdulillah, kesemua itu sangat bermanfaat bagi kami yang masih baru di Jatim. Ini menunjukkan bahwa Perempuan Tani bukan hanya dalam bidang garapan persawahan saja ya, melainkan srikandi-srikandi perempuan tani juga ingin memberikan sumbangsih dalam bidang garapan lainnya. Yah, kami ingin keberadaan kami mendatangkan manfaat, sama halnya wadah organisasi keperempuan lainnya yang sudah ada sebelum kami, seperti Fatayat contohnya. Kami ingin bisa meneladani organisasi yang sudah mumpuni”, jelas Lia.