SURABAYA, beritalima.com- Pengurus organisasi santri Madrasah Diniyah Takmiliyah (Osmada) Pesantren Bismar Al Mustaqim, Surabaya, Jawa Timur, melakukan perayaan hari kelahiran nabi besar Muhammad SAW, Rabu 13 November 2019*
“Setiap tahun pesantren ini sudah rutin menggelarkan acara seperti ini. Ini sebagai bentuk rasa cinta kita kepada nabi pemimpin ummat. Alhamdulullah kami ramaikan bulan mulia ini dengan sholawat tiap tahunnya, walau hanya sederhana”, tutur pengasuh pesantren, ustadz Dr. Moh. Mukhrojin.
Perayaan ini, tidak hanya diikuti oleh santri mukim, tapi juga dari masyarakat luar. Mulai dari anak anak, remaja, dewasa bahkan lansia.
Perayaan pun, berlangsung dengan kidmat. Pembacaan sholawat atas nabi dengan iringan banjari dari tim banjari Bismar Almustaqim, diikuti oleh jamaah, begitu syahdu sholawat yang diramaikan dan musik rebana yang serasi, membuat jamaah semangat melantunkan sholawat.
Ada sekitar 170 orang ikut memeriahkan perayaan Maulud Nabi ini. Mayoritas mereka anak anak yatim piatu dan dhuafa. Pengurus juga menyediakan hadiah. Berbagai hadiah yang disiapkan. Mulai dari buku, tas, kotak makan, snack, sudah tergantung di atas atap dan siap diambil.
Saat melantunkan sholawat bersama, tiba tiba datang mobil putih milik keluarga keturunan mengantarkan kedua anaknya yang akan mengikrarkan syahadat sebagai persyaratan masuk Islam. Ia meminta ustadz Dr.Moh. Mukhrojin menuntun dalam pembacaan syahadat di tengah para santri seusai pembacaan sholawat.
“Karena ini memperingati Maulid Nabi maka namanya ditambahkan Muhammad di depan nama asalnya” ujar ustadz Mukhrojin setelah mengikrarkanya.
Kegiatan Maulid Nabi ini ditutup dengan kajian Magnet Rezeki yang di asuh oleh trainer Magnet Rezeki, Ust. Bayu Ashidiq, dari Sidoarjo.
Kajian ini mengajak para santri untuk mengulang keajaiban yang sudah ditorehkan oleh para nabi dan rosul sebagaimana yang sudah di ceritakan dalam Alquran.
“Sebenarnya manusia bisa menjadi manusia ajaib sebagaimana yang diceritakan dalam Alquran. Asalkan kita tahu caranya” kata Ustadz Bayu Ashidiq mengawali kajianya. (Red).