ACEH, beritalima.com-Pasukan GAM Meusaboh se Aceh memperingati 11 tahun meninggalnya yang mulia tgk Muhammad Hasan di Tiro, pada hari kamis sore kemarin, kegiatan tersebut dilakukan di dua Kabupaten berbeda, Yaitu” Kabupaten Bireuen dipusatkan di Kecamatan Ganda Pura, sedangkan di Kabupaten Aceh Tamiang di Banda Mulia.
Salah seorang anggota GAM Meusaboh Se Aceh, tgk Seumih mengatakan, kegiatan ini kita lakukan hannya untuk mengenang kembali terhadap Almarhum yang selama 11 Tahun Meninggalnya petinggi GAM.
“Kita melakukan Do’a bersama untuk memanjatkan Do’a kepada beliau yang sudah lama memperjuangkan hak Bangsa Aceh di Kancah Internasional, hari ini kita semua hanya bisa mengirimkan Do’a kepadanya.
Lelaki kelahiran Pidie, Aceh, 25 September 1925 itu sempat mengasingkan diri di Stockholm, Swedia sejak 1976 setelah mendeklarasikan Aceh Merdeka di Gunung Halimun.
“Muhammad Hasan di Tiro baru kembali ke Aceh setelah dilakukan penandatanganan kesepakatan damai antara Pemerintah RI-GAM di Helsinki, Finlandia, 15 Agustus 2005.
“Tokoh deklarator GAM tgk Muhammad Hasan di Tiro meninggal dunia di rumah sakit Zainoel Abidin Banda Aceh pada hari kamis 03 juni 2010 dan dimakamkan persis di sebelah makam tgk chik di tiro, sebelum meninggal hasan tiro sempat dirawat selama 13 hari di rumah sakit, ucapnya,
“Untuk hari ini kita bersama teman teman hanya melakukan Do’a bersama di daerah lain bukan di Makam dia, ini bertujuan untuk tidak ada kesah pahaman sesama seperti pada kejadian saat Masyarakat Aceh ingin berziarah dan Do’a bersama pada Haul ke 10 tahun 2020, pada saat itu hampir ribut dengan pihak Ke Amanan.
Selain itu Tgk Seumih juga meminta kepada tim yang terlibat dalam perundingan antara GAM dan RI untuk segera meninjau ulang butir-butir MOU yang kini sudah hampir 17 tahun tidak kunjung terealisasi ini hal yang sangat penting di selesaikan dan harus kita pikir bersama demi kepentingan bangsa Aceh dimasa yang akan datang,” tutupnya,”(**)