SURABAYA, beritalima.com | Memperingati Hari Anak Nasional (HAN) Provinsi Jawa Timur tahun 2021, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengajak kepada seluruh masyarakat untuk memaknai momentum hari tersebut sebagai tolak ukur menggugah kepedulian seluruh komponen untuk pemenuhan hak anak. Hal ini menjadi penting, lantaran masih banyak ditemukannya kasus kekerasan dan diskriminasi yang dialami oleh anak.
“Selain itu di tahun ini, kita juga menghadapi tantangan Covid-19, terutama pasien kategori anak. Ada juga yang mengalami permasalahan, anak yang diasuh orang tua yang menderita Covid-19,” ujar Wagub Emil Dardak saat mengikuti peringatan HAN Jatim tahun 2021 secara virtual di Ruang Hayam Wuruk Kantor Gubernur Jatim, Kamis (29/7).
Dengan mengambil tema ‘Anak Terlindungi, Indonesia Maju’, Emil juga menyampaikan jika pandemi Covid-19 selain memiliki tantangan secara medis, namun juga pada sektor kesejahteraan. Hal ini tentunya berkaitan dengan beberapa isu khususnya bagi anak dibawah umur diantaranya kesehatan mental, kasus hukum yang melibatkan anak, pelecehan mental di lingkungan tempat tinggal dan keluarga, hingga bullying Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
“Ada beberapa harapan yang disampaikan anak-anak tadi, tentunya menjadi sangat penting diperhatikan dan kita berkomitmen bersama untuk mengatasi meski di tengah pandemi,” terang Emil.
Selain itu, mantan Bupati Trenggalek itu juga meminta atensi semua masyarakat untuk memastikan agar anak-anak harus terus tetap terlindungi. Menurutnya, hal ini sebagai satu syarat utama untuk majunya Indonesia di masa depan. Oleh karena itu, dengan adanya situasi tersebut, Emil meminta agar seluruh anak di Jatim diharapkan menjadi pelopor dan pelapor.
“Pelopor dan pelapor memulai, bukan menunggu. Harus berani menyampaikan tidak mendiamkan. Laporan yang cepat, akan menghasilkan langkah yang tepat untuk menindaklanjuti. Ini penting untuk melindungi,” kata Emil.
Lebih lanjut dirinya kembali menambahkan, bahwa persoalan pelaporan juga dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan memanfaatkan sosial media. Harapannya agar dengan adanya pemanfaatan sosial media dapat dimanfaatkan anak-anak menuju hal yang positif.
“Hari ini banyak cara melaporkan tindakan, misalnya dengan aplikasi Tiktok, tapi jangan hanyut dan lupa. Tiktok keren karena mengikuti tren. Sosial media kalau ingin dibuat positif bisa, negatif pun bisa. Namun kita harus membawa ini menuju ke hal yang positif,” terang Emil.
Dikesempatan yang sama, Wagub Emil juga mengapresiasi banyaknya seniman cilik, utamanya Dalang Wayang Kulit yang saat ini mulai banyak bermunculan di Jatim. Adapun apresiasi ini diberikan lantaran para Dalang Cilik tidak meninggalkan kebudayaan dan kultural.
“Jangan sampai stop, wayang salah satunya yang harus terus dilestarikan. Banyak negara iri dengan warisan budaya maka harus dilestarikan. Ini luar biasa, kita menyaksikan sekelumit prestasi. Tentunya hal ini tidak lepas dari dukungan apresiasi para guru, pendidik, relawan, pengasuh dan pembina,” kata Emil.
Emil pun berharap, di tengah pandemi Covid-19 yang belum melandai, diperlukan suatu pola pengasuhan dengan intervensi mensejahterakan keluarga melalui program sosial kemiskinan dan pemberdayaan agar berdampak pada pengasuhan.
“Perlu ada pendekatan kesejahteraan sosial. Karena menjadi apa anak 20 tahun mendatang, bergantung dengan memperhatikan anak-anak saat ini. Ini penting dan bahkan harus menjadi bagian seluruh elemen, jangan sampai di tengah Covid-19 melalaikan,” jelasnya.
Emil menambahkan, di masa pandemi saat ini tidak menjadi penghalang para anak-anak untuk terus maju. Kondisi tersebut harus dijadikan sebagai momen untuk menyadari pentingnya peran lingkungan masyarakat untuk pertumbuhan anak-anak. Terlebih, kepada orang tua, masyarakat sekitar, dan tokoh di setiap lingkungan.
“Kita ingin generasi yang jenius, gesit, empati, berani, unggul dan sehat. Namun jangan lupa kita harus menekankan pentingnya tata krama yang terbentuk dari lingkungan melalui keteladanan,” pesan Emil.
Dalam peringatan HAN Provinsi Jatim 2021 tersebut juga diberikan penghargaan kepada berbagai instansi. Yakni kepada Polresta Sidoarjo terkait raihan prestasi mengungkap kasus dan menangkap pelaku kekerasan seksual yang terjadi di Rumah Tahfidz Al Muttahammisun Sidoarjo. Penghargaan ini diterima langsung oleh Kapolres Sidoarjo AKBP Kusumo Wahyu Bintoro.
Selain itu diberikan pula penghargaan kepada pemenang Lomba Tiktok Challenge Arek Jatim yang dimenangkan oleh Forum Anak Bojonegoro sebagai juara pertama. Lalu Forum Anak Kota Mojokerto sebagai juara kedua, Forum anak Kab. Bondowoso sebagai juara ketiga, dan Forum Anak Kab. Sumenep sebagai juara Favorit.
Dikesempatan yang sama juga diberikan penghargaan penyajian dalang bocah terbaik tingkat Provinsi Jatim 2021 atas nama Sonny Hardiansyah dari SMP 42 Surabaya, pengasuh bayi terlama UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita Sidoarjo Indriani Pudjiastuti dan Djumilah yang mengabdi selama 12 tahun.
Selanjutnya, penghargaan juga diberikan kepada satuan pendidikan ramah anak dari SMAN 3 Kota Malang, penghargaan juga diberikan kepada guru berdedikasi Lely Bingah Saraswati, serta berbagai penghargaan olimpiade tingkat Internasional yang diraih oleh anak-anak asal Jawa Timur.
Dikesempatan tersebut, Wagub Emil sekaligus melaunching Aplikasi Jatim Ramah terhadap Kekerasan Anak dan Perempuan. Aplikasi tersebut diwujudkan Pemprov Jatim bekerjasama dengan Universitas Airlangga Surabaya. Dimana aplikasi ini berfungsi untuk memudahkan penanganan kasus perempuan dan anak agar lebih cepat mendapatkan respon dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur, yang akan dilanjutkan kepada berbagai pihak terkait.
Dalam kegiatan tersebut, Wagub Emil juga berkesempatan berdialog bersama dengan forum anak Jawa Timur secara virtual. Dirinya mendengarkan suara para anak dan ide, termasuk harapan di masa pandemi.(*)