TULUNGAGUNG, beritalima.com- Dalam rangka memperingati Hari Agraria dan Tata Ruang Tahun 2022, Badan Pertahanan Nasional (BPN) Kabupaten Tulungagung menggelar upacara di Pendopo Kongas Arum Kusumaningbongso, Senin, (26/09/2022).
Dengan mengusung tema ” Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional Cepat, Berkualitas dan Tangguh “. Diharapkan dapat mewujudkan percepatan transformasi digital dalam sistem pelayanan publik, pengaduan, perizinan, penanganan masalah dan data base bisa transparan, cepat, efektif dan efisien.
Kepala Kantor BPN Tulungagung Ferry Saragih, S. Sit., M.H., mengatakan, Upacara hari ini untuk memperingati Undang-undang Pokok Agraria (UUPA) Ke- 62, hari lahirnya dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR).
“Sebelum kegiatan upacara, ada Bulan bhakti dan kegiatan lainnya, seperti berkunjung ke panti jompo dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM),” ucap Ferry.
Menurutnya, dengan acara seperti ini bisa membangun sinergitas untuk kedepan, karena tugas Kementerian Agraria sangat luar biasa.
“Di Tulungagung ini, dari data 580.000 bidang tanah, yang baru bersertifikat total sampai hari ini kurang lebih 295.000. Tahun 2022 ini, kita sudah menyelesaikan 11.600. Targetnya, pertengahan Oktober sudah selesai semua,” ujarnya.
Pihaknya menuturkan, untuk tahun ini terbilang menurun, karena berdasarkan anggaran. Namun, untuk tahun 2023, melonjaknya jauh yakni, sekitar 55.000.
“mudah-mudahan nanti ada tambahan lagi, misalnya anggaran dari Pemda. Kita juga sudah kerjasama dengan Bupati dan Forkopimda, untuk bisa mensukseskan program PTSL ini,” tuturnya.
Menambahkan, untuk Program PTSL Kemarin, ada revisi anggaran yang tidak dimanfaatkan dari 13.000 pengukuran bertambah 5700, sehingga total pengukuran jadi 18.700. Untuk sertifikat, 11.600 sudah terpenuhi tinggal proses penyelesaian.
“Mekanisme pembagian, menunggu instruksi dari Menteri, bikin acara besar atau seperti apa, menunggu petunjuk. Jika diperintahkan untuk dibagi sebagian, ya dibagi,” tambahnya.
Kepala BPN juga Menerangkan, agar masyarakat lebih aktif mendaftarkan tanahnya melalui program PTSL.
“Ayo lebih aktif mendaftarkan tanahnya melalui program PTSL. Bagi masyarakat yang sudah memiliki sertifikat, segera validasi ke Kantor Pertanahan agar data-data yang lama masih belum digital kita masukkan ke data base. Tanah terdaftar semua di BPN dan memiliki kepastian hukum yang terjamin,” terangnya.
Untuk program terdekat, BPN Tulungagung fokus menyelesaikan terkait tanah wakaf dan sudah selesai 100 bidang. Kedepan, sesuai target dapat menyelesaikan seluruh yang sudah direncanakan.
Lanjutnya, mengenai persoalan masyarakat yang kurang faham atau ingin mengurus sertifikat sendiri, BPN memberi keterangan agar menghubungi kontak pengaduan.
Untuk memudahkan masyarakat yang mendaftar langsung, BPN buat layanan prioritas bagi masyarakat yang mengurus sendiri tanpa kuasa.
“Jika ada yang merasa dipersulit kita juga buat layanan pengaduan, seperti di media sosial juga ada nomer tercantum dan setiap hari kita evaluasi. Selama saya ada disini, minat masyarakat sangat tinggi, kenaikan berkas hampir 75%,” lanjut Ferry.
Selain itu, Kemarin pihak BPN ke Pemda, rencana meminjam baleho untuk pasang spanduk besar yang ditempatkan di Kecamatan dan Desa. Minimal Tulungagung bisa lebih baik, jika masyarakat sudah percaya, bisa bekerja lebih maksimal.
“Jika melalui calo, kadang data-data yang dikasih belum tentu kebenarannya. Karena pengen simpel yang penting berkas selesai, kadang juga data dipalsukan, yang penting selesai dapat duit gimanapun caranya,” ungkapnya.
Lebih lanjut menjelaskan, masyarakat terhadap tanahnya, harus memanfaatkan dan menggunakan sesuai dengan penggunaannya.
“Untuk menghindari mafia tanah, harus menempatkan dan menggunakan tanah sesuai dengan peruntukan dan merawatnya, karena itu tugas pemilik tanah,” jelasnya.
BPN juga menghimbau, mohon bantuan dari media untuk memberi edukasi, informasi, agar masyarakat tidak takut datang ke BPN.
“Memberi berita yang bagus, agar masyarakat punya semangat untuk datang ke Kantor Pertanahan. Jika mendengar berita negatif, biasanya mending lewat calo dan itu akan terus terulang menjadi kebiasaan,” pungkasnya. (Dst).