Peringati Hari Kartini, Rumah Pangan Kita Gelar Lomba mewarnai Diikuti 4.000 Peserta

  • Whatsapp

Caption :

Para pemenang lomba mewarnai berfoto bersama panitia dan Owner Rumah Pangan Kita

SURABAYA, Beritalima.com|
Setelah 2 tahun lebih berbagai macam kegiatan terhenti akibat pandemi Covid-19. Kini, setelah kasus pandemi Covid-19 melandai, dan para siswa kembali melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka (PTM), Rumah Pangan Kita menggelar lomba mewarnai dalam rangka Memperingati Hari Kartini. Lomba mewarnai yang diinisiasi oleh owner Rumah Pangan Kita Hason Sitorus ini, pelaksanaan seleksi dilakukan secara online.

Penilaian yang dimulai sejak akhir bulan Maret 2022 ini, diikuti lebih dari 4.000 peserta. Peserta terdiri dari TK A, TK B, SD kelas 1 sampai SD kelas 6. Dari semua katagori tersebut, awalnya dipilih 10 finalis dari masing-masing katagori. Namun karena kondisi pandemi yang belum tuntas berakhir, akhirnya disepakati bahwa finalis ditentukan 5 peserta dari masing-masing katagori. Sehingga terkumpul sebanyak 40 peserta.

Setelah 40 peserta terpilih sebagai finalis, maka panitia lomba mewarnai mengundang para finalis tersebut berkompetisi secara offline. Acara lomba mewarnai dilaksanakan di Rumah Pangan Kita yang terletak di jalan Karang Menjangan, Surabaya, Selasa sore (12/4/2022).

Ketua panitia lomba mewarnai Robert Bayonet mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada para peserta lomba mewarnai yang jumlahnya luar biasa banyaknya. Robert mengaku bahwa pihaknya tidak menyangka antusias peserta terhadap lomba mewarnai ini begitu besar.

“Kalau tidak dibatasi bisa sampai 10.000 peserta. Panitia yang puyeng, karena pak Hason hanya memberi kami waktu 4 hari saja untuk melakukan penilaian gambar-gambar yang luar biasa bagusnya. Tapi Alhamdulillah, akhirnya tugas kami bisa selesai tepat waktu,” terang ketua DKS (Dewan Kesenian Surabaya) tersebut.

Robert menyebutkan, Kegiatan-kegiatan seperti ini sangat diminati oleh anak-anak. Disamping untuk menyalurkan hobi menggambar dan mewarnai, anak-anak juga bisa berlatih berkompetisi untuk mengukur kemampuan yang mereka miliki.

“Yang luar biasa anak-anak juga bahagia, orang tua juga senang karena sudah lama nggak ada kegiatan seperti sekarang ini. Akhirnya rasa gembira itu muncul,

Dari 4.000 lebih peserta kita seleksi menjadi 2000 peserta. Kemudian kita seleksi kembali dari 2000 peserta kita ambil terbaik dari setiap kategori menjadi 10 peserta. Kemudian kita seleksi lagi menjadi 5 peserta untuk tiap-tiap katagori. Jadi kurang lebih ada 40 orang baru kita buat offline di sini ya,” sambungnya.

Robert menjelaskan bahwa penilaian meliputi kreativitas, teknik mewarnai, kemudian imajinasi. Dengan yang ada di gambar itu mereka bisa mengapresiasi, mengaplikasikan apa yang ada dipikiran mereka menjadi bentuk pewarna yang luar biasa hasilnya.

“Setelah lomba mewarnai ini, diharapkan kita bisa memberikan ruang yang untuk anak-anak Indonesia, khususnya untuk anak-anak di Jawa Timur dalam berkreativitas, soalnya akhir-akhir ini kan lebih banyak anak itu bermain HP Android ya, coba kita alihkan dengan kegiatan-kegiatan yang positif untuk menyibukan anak-anak dengan berkarya. Dengan lomba-lomba mewarna, menggambar, mungkin nanti kita juga akan adakan lagi ya kegiatan serupa dengan lingkup yang lebih luas lagi, yang lebih besar lagi, yang luar biasa lagi. Lomba-lomba kita ini gratis. Jadi semua anak Indonesia, baik yang mampu maupun anak yang ada orang tua tidak mampu, semuanya- semuanya boleh ikut dan gratis,” tegasnya..

Sementara itu, dua pemenang utama lomba mewarnai dari katagori kelas 6 dan kelas 5, masing-masing dari SDN Sidotopo Alfina Aprilia dan Gita Aulia Putri dari SDN Putat Jaya menyampaikan kebahagiaannya bisa menjadi pemenang, padahal saingan mereka ribuan dari berbagai sekolah ternama di Surabaya. Sama-sama penghobi melukis ini tidak menyangka bahwa mereka bisa meraih juara pertama.(Yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait