Peringati Hari Santri, Bupati Madiun: Santri Harus Berjuang Untuk Mengisi Kemerdekaan

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Bupati Madiun, Jawa Timur, H. Muhtarom, memimpin apel peringatan Hari Santri tingkat Kabupaten Madiun di Alon-Alon Mejayan, Sabtu, 22 Oktober 2016.

Pada acara ini, hadir pula Wakil Bupati Madiun H. Iswanto, Ketua DPRD Joko Setijono, perwakilan Forpimda, jajaran SKPD, Camat, ketua PC NU, PD. Muhammadiyah, FKUB, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes), Muslimat, Fatayat, GP. Ansor, Banser, IPPNU, Pemuda, Pelajar, dan santri.

Dalam sambutannya, Bupati Madiun H. Muhtarom, mengatakan, santri merupakan aset bangsa yang sangat dibutuhkan saat ini. Sebagai generasi penerus bangsa yang berkwalitas dan memiliki dedikasi tinggi, santri juga harus mampu menjawab tantangan global. Apalagi, Pondok pesantren merupakan perpaduan antara penguasaan dasar pembentukan moral spiritual dan kemampuan ketrampilan aplikatif yang berjalan secara berkesinambungan yang mampu menghasilkan generasi muda yang handal dalam penguasaan Ilmu keagamaan.

“Santri harus mampu menyelaraskan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk itu diharapkan pomnpes di Kabupaten Madiun tidak hanya meningkatkan kwatitas jumlah santri tetapi juga harus meningkatkan kwalitasnya. Kalau dulu para kyai berjuang untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan, maka saat ini para santri harus berjuang keras untuk mengisi kemerdekaan dengan melaksanakan pembangunan,” kata Bupati Madiun, H. Muhtarom, dalam sambutannya.

Bupati Madiun juga berpesan agar generasi muda tidak terjebak dengan hal-hal yang dapat merugikan seperti adanya perbuatan anarkis, terorisme dan Narkoba.

“Semuanya itu kalau sampai merasuki generasi muda kita, maka kita akan hancur. Bukan hanya dirinya sendiri tetapi juga negara kita. Prilaku anarkis, teroris dan juga mengkonsumsi Narkoba merupakan skenario negara asing yang berupaya untuk menghancurkan negara kita yang dikenal dengan negara yang kaya akan sumber daya alamnya,” lanjutnya.

Menurutnya lagi, pihak luar yang ingin ‘menguasai’ negara Indonesia, tidak ingin melihat orang Indonesia menjadi pintar dan bisa berfikir dengan baik. Sehingga mereka berharap dapat dengan mudah untuk dibodohi.

“Kalau itu sampai terjadi, maka negara kita akan mudah dikuasai asing. Demikian halnya dengan adanya faham radikalisme. Santri tidak boleh terjebak dengan faham itu. Santri harus jadi garda terdepan untuk menanggulangi faham radikalisme masuk di negara kita,” papar H. Muhtarom.

Dalam acara ini, selain diisi dengan sambutan bupati Madiun, ketua Ansor Kabupaten Madiun juga membacakan Ikrar Santri yang diikuti oleh seluruh peserta apel, Sedangkan Sekretaris PC NU Kabupaten Madiun membacakan Resolusi Jihat dan Ketua PC NU Kabupaten Madiun membacakan amanat Pengurus Besar NU dalam menyambut Hari Santri tahun 2016.

Dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional ini, Pemkab Madiun juga menyelenggarakan berbagai kegiatan. Salah satunya lomba hadroh yang dilaksanakan di Pendopo Muda Graha Kabupaten Madiun.

Tampil sebagai juara I yakni Grop Hadroh Ahad Wage dari Kecamatan Kebonsari. Group hadroh ini menerima piagam dan uang pembinaan sebesar Rp.5 juta. Juara II diraih group hadroh Nurul Anwar juga dari Kecamatan Kebonsari. Group ini menerima piagam dan uang pembinaan sebesar Rp.4 juta. Sedangkan juara III Grop diraih oleh group hadroh Al Gozali dari Kecamatan Geger dengan hadiah piagam dan uang pembinaan sebesar Rp.3 juta.

Untuk juara harapan I, diraih oleh Group hadroh Al Qowah dari Kecamatan Dolopo dengan hadiah piagam dan uang pembinaan sebesar Rp.2 juta, juara harapan II group hadroh Al Muhibbin dari Kecamatan Wungu dengan hadiah piagam dan uang pembinaan sebesar Rp.1 juta dan Juara Harapan III diraih group hadroh Nurul Falah dari Kecamatan Dolopo dengan hadiah piagam dan uang pembinaan sebesar Rp.750 ribu. (Humas & Protokol Setda Kabupaten Madiun/Editor Dibyo)

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *