Peringati Hari Santri, Ponpes Ini Gelar Seminar Kebangsaan Hingga Launching Beras Produksi Sendiri

  • Whatsapp

SURABAYA,beritalima.com | Seperti kita ketahui bersama, bahwa Kamis (22/10/2020) lalu merupakan peringatan Hari Santri Nasional 2020. Hari Santri Nasional dimaksudkan untuk mengingat dan meneladani semangat jihad para santri merebut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang digelorakan para ulama Nahdliyyin melalui resolusi Jihad. Bertema Santri Sehat, Indonesia Kuat, pondok pesantren memperingati HSN dengan beragam cara. Begitupun dengan Pondok Pesantren Terpadu Al Ikhlas Rembang, Pasuruan, yang menyelenggarakan seminar kebangsaan sekaligus launching beras yang diproduksi oleh ponpes tersebut.

“Seminar kebangsaan ini merupakan sosialisasi 4 pilar kebangsaan yang disupport oleh Bapak Fadel Muhammad, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan yang juga Wakil Ketua MPR RI. Beliau sejatinya merupakan narasumber utama yang didampingi oleh Ibu Dr. Lia Istifhama dan Pak Sardjono dari Kandepag Pasuruan untuk menjelaskan perihal 4 pilar kebangsaan dikaitkan dengan Hari Santri Nasional,” ujar KH Mahrus Ali Mahdali, pengasuh ponpes Al Ikhlas.

Sedangkan Lia Istifhama yang juga merupakan ketua DPP Perempuan Tani HKTI Jatim, menjelaskan apresiasinya.

“KH Makhrus dan KH Mukhlas Asyhari selaku pengasuh ponpes Al Ikhlas, memberikan inovasi yang berbeda dari lainnya mengenai Peringatan HSN. Menyelenggarakan seminar kebangsaan bertema 4 pilar merupakan penguatan hubbul wathon minal iman. Spirit cinta bangsa dan negara sebagai bagian dari iman, adalah fatwa tokoh NU, almarhum KH Hasyim Asyari yang menjadi pondasi resolusi jihad. Jadi, harus ada kaitan keduanya karena bangsa ini tetap merdeka tak lepas dari perjuangan para ulama sehingga kemudian melahirkan peristiwa 10 Nopember,” ujar putri KH Masykur Hasyim yang telah meraih gelar Doktoral Ekonomi Syariah UINSA Surabaya.

Lia juga menambahkan bahwa spirit cinta bangsa tak lepas dari ketahanan pangan lokal.
“Kalau kita ingin Indonesia menjadi negara maju, maka bangsanya harus sehat. Untuk mewujudkannya, maka diperlukan upaya Bersama menguatkan ketahanan pangan, terutama pertanian lokal. Ponpes Al Ikhlas merupakan pilot project yang patut ditiru, karena memiliki beras produksi sendiri dan juga mangga alpukat. Luar biasa ini wujud nyata pesantren peduli gizi santri. Tentu kita berharap beras “Sambada” dan “Sawira” bukan hanya dirasakan manfaatnya bagi para santri dan masyarakat sekitar, tapi juga masyarakat di luar Pasuruan.”


Sedangkan Rosidi, moderator dalam peringatan HSN kamis lalu, menjelaskan keunggulan beras asal Rembang tersebut.
“Sambada berasal dari kata SAntri MBAngun DesA. Sawira adalah Santri Wira-usaha. Keduanya beras super, kualitas di atas santri. Jadi kedua beras ini bukti kalau KH Makhrus sungguh-sungguh ingin santrinya dan masyarakat Rembang sehat. Ini inovasi lain setelah sebelumnya Ponpes ini memiliki produksi mangga alpukat. Dengan begitu, Ponpes Al Ikhlas merupakan ponpes terpadu yang secara nyata memadukan pengabdian pada ajaran Islam dan juga ketahanan pangan masyarakat”, jelasnya. (red)

beritalima.com

Pos terkait