Peringati HUT RI, Adara Beri Paket Cinta Untuk Nakes Indonesia

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Memperingati 76 tahun Kemerdekaan RI, Adara menggalang kepedulian yang diwujudkan melalui program Paket Cinta untuk Tenaga Kesehatan (Nakes) sebagai bentuk apresiasi karena menjadi garda terdepan melindungi masyarakat pada masa pandemii Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret tahun lalu.

Diinisiasi Rumah Sosial Kutub, salah satu dari sekian mitra Adara dalam membantu Palestina membagikan 200 Paket Cinta di empat titik vaksinasi, yaitu SMAN 26, Albis Nusa Bukit Duri, Sekolah Yasda dan Kantor Kelurahan Kebon Baru akhir pekan lalu, 50 paket diserahkan CEO Adara Relief International, Sri Vira Chandra kepada Nur Rohmi (Case Manager) di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (17/8).

Berbagai lomba kreatifitas seperti menulis artikel feature, membuat video reels dan parade menghias masker bertema Indonesia-Palestina juga turut digelar. Kegiatan ini diapresiasi berbagai pihak.

“Secara pribadi dan atas nama Kelurahan Kebon Baru, saya ucapkan terima kasih kepada Adara dan Rumah Sosial Kutub, yang membantu dan mendukung kegiatan vaksinasi hari ini. Mudah-mudahan kolaborasi yang kita lakukan dapat meningkatkan kesehatan masyakarat Indonesia.” ucap Fadhilah Nursehati, saat diwawancara tim media Adara.

“Adara Relief International mengapresiasi Nakes yang berada di garda terdepan penanggulangan Covid-19 di Indonesia. Saat bersamaan mereka juga tetap menunjukkan kepedulian dengan memberikan bantuan buat Palestina saat agresi 11 hari Tentara Israel atas Gaza, Ramadhan lalu,” kata Sri saat menyerahkan bantuan.

Memaknai perjuangan memang tak sebatas tercapainya kemerdekaan saja. Setelah kemerdekaan diraih, masyarakat tetap harus berjuang sesuai kondisi zaman. Bila dahulu perjuangan dilakukan para pahlawan dengan menggunakan bambu runcing untuk melawan penjajah, saat ini salah satu pahlawan kita adalah Nakes yang berjuang melawan Covid-19.

“Hari ini, tepat 76 tahun bangsa ini jatuh bangun mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Sungguh slogan Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh adalah slogan yang patut menjadi pembakar semangat untuk memberi yang terbaik bagi negeri.

“Membaktikan diri bagi cita-cita negeri untuk mencapai bangsa yang adil dan makmur. Berbuat dan bekerja dengan seluruh potensi dan optimasi daya upaya yang kita punya. Memberi, agar berarti.” ungkap Bannasari pada puncak Celebrating Independence Day Gratefully bertema Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh, Selalu Peduli Agar Berarti” yang digelar daring.

Berbicara fakta sejarah kemerdekaan Indonesia, sudah sepantasnya kita mengingat pihak yang berjasa mendukung kemerdekaan ini. Diwakili oleh ulama, Syekh Amin Al Husaini, Palestina mendukung penuh kemerdekaan bangsa Indonesia dan mendorong pengakuan dari negara negara lain yang telah sah berdiri pada saat itu.

Pada 9 Juni 1947, Mesir menjadi negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia. Begitu pula dukungan M Ali Eltaher, seorang saudagar kaya dari Palestina, kepada Indonesia juga merupakan fakta sejarah yang tidak bisa dipungkiri. Ia menyerahkan seluruh hartanya yang ada di Bank Arabiya kepada Indonesia tanpa meminta tanda bukti.

Ini menjadi tanda sangat jelas, jika kembali mengingat mengapa Bung Karno menyatakan dengan tegas, “Selama kemerdekaan Bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel.”

Kini, saat kita memperingati 76 tahun kemerdekaan, bangsa Palestina masih harus berjuang merebut kembali kemerdekannya. Selama73 tahun sejak peristiwa Nakbah 1948, zionis Israel telah menghimpit seluruh sektor kehidupan bangsa Palestina.

Ancaman dan kesulitan hidup menyasar seluruh elemen masyarkat tak terkecuali anak dan perempuan. Dunia internasional mengecam penghancuran rumah-rumah penduduk Palestina dan pengusiran mereka dari wilayah yang telah ratusan tahun ditinggali nenek moyang mereka.
Tak hanya itu, zionis juga menguasai 85 persen air yang merupakan sumber kehidupan paling mendasar. Karena itu, pembelaan untuk bangsa Palestina perlu dikuatkan dengan kepedulian. Menentang penjajahan di bumi Palestina dan membantu para Nakes terkesan memiliki makna yang tidak bersinggungan, padahal keduanya sama-sama mengetuk hati untuk lebih berempati dengan kondisi orang lain.

Mari terus menanamkan kepedulian dalam diri kita. Bersama Adara Relief International, semoga segala bentuk perhatian dan kepedulian masyarakat Indonesia kepada anak dan perempuan Palestina serta Nakes di Indonesia bisa terwujud dan memberikan arti. Karena Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh, Selalu Peduli Agar Berarti.

Adara Relief International adalah lembaga penyalur bantuan Palestina, khususnya untuk perempuan dan anak-anak yang merupakan pihak paling rentan terdampak penjajahan di wilayah itu. Adara didirikan 14 Februari 2008 atas inisiasi Almarhumah Ustazah Yoyoh Yusroh.

Adara menghimpun dukungan Indonesia untuk Palestina melalui tiga kegiatan utama yang dilakukan sepanjang tahun, yaitu sosialisasi, edukasi, dan donasi yang digalang melalui 22 komunitas binaan tersebar di seluruh Indonesia, Gerakan Koin, media online dan acara-acara offline yang diselenggarakan. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait