SURABAYA, beritalima.com, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak umat, khususnya umat muslim untuk senantiasa menjadikan kita suci Al-Qur’an sebagai referensi kehidupan. Sebab, Al-Qur’an mengajarkan umat agar membawa Islam yang rahmatan lil alamin, yaitu Islam yang penuh kedamaian, dan Islam yang penuh kasih.
“Wama arsalnaka illa rahmatan lil alamin’. Bagaimana kita bersama-sama kembali mengajak seluruh umat Islam untuk membawa misi Islam yang penuh damai dan kasih,” kata Gubernur Khofifah saat Peringatan Nuzulul Qur’an di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Rabu (22/5) malam.
Gubernur Khofifah mengatakan, sebagai umat Islam, sudah seharusnya kita meneladani Nabi Muhammad SAW, yang akhlaknya adalah Al-Qur’an. Salah satu keteladanan itu, terdapat dalam QS. Ali Imran:134.
“Wal-kāẓimīnal-gaiẓa wal-‘āfīna ‘anin-nās,, Al-Qur’an mengajarkan kita bagaimana mampu menahan amarah, serta saling memaafkan diantara seseama manusia,” katanya sembari menambahkan, hal ini jadi bagian penting dalam ibadah puasa, yakni menahan diri dari godaan, yang bukan hanya sekedar lapar dan haus, tapi bisa menahan diri dari ego dan emosi yang negatif.
Akhlak Al-Qur’an berikutnya, lanjut orang nomor satu di Jatim ini, adalah berkata dengan perkataan yang santun, dan lembut, Seluruh perbuatan dan akhlak baik tersebut akan membuat ibadah puasa kita mendapat anugerah kasih sayang dari Allah SWT, dan mendapat ampunan atas kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat.
“Ini menjadi refleksi kita bersama pada bulan Ramadhan, mudah-mudahan kita bisa lebih khusyuk lagi menjalankan seluruh Amaliah di bulan Ramadhan,” lanjutnya.
Suasana Aman dan Kondusif, Gubernur Apresiasi Masyarakat Jatim
Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah juga mengapresiasi masyarakat Jatim yang mampu menjaga suasana aman dan kondusif di provinsi ini. Menurutnya, masyarakat Jatim telah dewasa, menghormati proses demokrasi yang berjalan, serta tidak terprovokasi atas gejolak politik nasional yang saat ini sedang terjadi di Jakarta.
“Secara khusus saya tetap akan menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Jatim, mari kita jaga seluruh proses kebaikan di negeri ini,” pujinya.
Lebih lanjut gubernur wanita pertama di Jatim ini mengatakan, proses pemilu tidak dilakukan secara tiba-tiba atau bim-salabim, tapi membutuhkan proses yang panjang dan dikawal oleh berbagai pihak. Seluruh proses tersebut dikawal dan diselenggarakan oleh KPU, sementara KPU sendiri proses seleksinya juga panjang dan tidak main-main.
“Harus melalui DPR, sedangkan DPR itu ada semua fraksi di sana, fraksi-fraksi itu mewakili semua partai di sana. Ini adalah sebuah kesepakatan dan permusyawaratan yang kuat diantara seluruh elemen yang sudah dipercaya di DPR RI,” ujarnya sembari menambahkan, hal ini bisa menjadi referensi masyasrakat dalam proses bernegara, tertib hukum,dan tertib sosial.
Gubernur Khofifah mengingatkan, jika ada dispute atau perselisihan, maka pihak yang merasa dirugikan bisa melaporkan ke perangkat Undang-Undang kita, yakni Mahkamah Konstitusi (MK).
Diakhir sambutannya, Gubernur Khofifah berpesan kepada seluruh warga Jatim yang berdada di Jakarta untuk lebih berhati-hari serta menghindari titik-titik yang diprediksi rawan, serta tidak mengikuti demo di Jakarta.
“Tidak usah ke Jakarta, tapi bagi mereka yang saat ini sedang di Jakarta, mungkin sedang tugas, sedang sekolah, sedang dagang, saya sering melihat justru para pedagang kulakannya di Tanah Abang atau Thamrin City, tolong hindari titik-titik yang terkonfirmasi rawan, supaya menghindarkan kemungkinan dari dampak yang tidak kita inginkan,” pungkasnya.
Sebelum memberikan sambutan, Gubernur Khofifah berkesempatan menyerahkan paket bingkisan kepada 100 anak yatim, serta tunjangan kehormatan huffadz sejumlah 339 orang yang terdiri dari Kabupaten Pasuruan sejumlah 175 orang, 49 orang Kabupaten Mojokerto berjumlah 45 orang, dan Kota Mojokerto jumlah 26 orang dan Kabupaten Jombang sejumlah 44 orang.
Hadir dalam kesempatan ini, Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, segenap unsur Forkopimda Jatim, para kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan penceramah KH. Ali Maschan Moesa (Pengasuh PP Luhur-Al Husna Surabaya), serta ribuan jamaah Masjid Al Akbar Surabaya. (rr)