BONDOWOSO, beritalima.com – Potret kemiskinan masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi pemerintah kabupaten bondowoso yang belum bisa teratasi sampai saat ini, salah satunya Mbah Nur warga desa Mandiro kecamatan Tegalampel yang sudah berumur 75 tahun ini harus bekerja keras berjualan Sayur Kangkung hanya untuk bertahan hidup.
Setiap harinya si mbah pulang pergi berjalan kaki sejauh 10 KM untuk menjajakan dagangannya ke Pasar Sekarputih, salah satu pasar kecil yang ada dipinggir kota Bondowoso. Walaupun berjalannya harus bertatih – tatih karena sudah termakan usia, namun kerja keras untuk bertahan hidup tetap ia jalani tampa harus mengharapkan belas kasian dari orang lain maupun dari Pemerintah daerah.
Saat ditemui dijalan Tegalampel, Ia mengemukakan bahwa dirinya sudah puluhan tahun melakoni pekerjaan sebagai penjual Sayur Kangkung, Faktor umur tidak menyurutkan semangatnya untuk tetap bekerja menurutnya hal itu lebih baik dari pada harus mengharapkan belas kasian orang lain dengan cara meminta – minta.
“Kauleh ampon poloan tahon ajuelen Kangkung (madura.red) saya sudah puluhan menjadi penjual Sayur Kangkung, dengan hasil yang tidak menentu kadang habis kadang masih ada sisa,” tutur Mbah Nur saat menceritakan kisah hidupnya.
Lebih lanjut ia menceritakan bahwa apabila dagangannya habis terjual ia bisa mendapatkan uang 10000 – 15000 rupiah, namun hal itu sangat jarang ia dapatkan karena kurangnya pembeli sayur kangkung miliknya.
“Kalau tidak habis hanya membawa uang sekitar 4000 – 6000 rupiah, sedangkan sisa Sayur Kangkung dibuang karena sudah tidak bisa dibawa lagi pada keesokan harinya,” terang Si Mbah sambil meneteskan air mata. (RS)