MADIUN, beritalima.com- Memasuki 100 tahun keberadaannya, Kota Madiun, Jawa Timur, menghadirkan sejumlah identitas yang akan menguatkan jati diri Kota Madiun sebagai kota dengan budaya dan kreasi yang memiliki ciri khasnya sendiri.
Peluncuran ini dilaksanakan menjelang pergantian tahun menuju tahun 2018 di Alun-Alun Kota Madiun, dengan disaksikan ribuan warga Kota Madiun dan sekitarnya yang menghadiri Pesta Rakyat Malam Tahun Baru 2018, Minggu 31 Desember 2017, malam.
Peluncuran ditandai dengan pemencetan sirene oleh Walikota Madiun Sugeng Rismiyanto, Wakil Walikota Armaya dan Ketua DPRD Kota Madiun Istono.
Tarian yang diluncurkan pada malam pergantian adalah Tari Kembang Setaman dan Tari Solah Madiunan. Tarian Solah Madiunan tersebut menggambarkan semangat putra-putri Madiun untuk membangun kotanya. Sebuah tarian yang memadukan gerak tari tradisional dengan pencak silat yang merupakan ciri khas Kota Madiun.
Busana tradisional khas Kota Madiun juga diluncurkan pada malam tahun baru 2018 tersebut. Sebuah rancangan busana yang memiliki unsur-unsur khas Kota Madiun.
Yang juga dihadirkan untuk menyambut Hari Jadi Kota Madiun ke-100 tahun adalah city branding Kota Karismatik Madiun. Sebuah logo yang diciptakan dengan menghadirkan seluruh unsur yang mewakili jati diri kota. Mulai dari warnanya yang hijau, oranye dan kuning.
“Semuanya disusun dari unsur yang menggambarkan Kota Madiun. Semua menggambarkan Kota Madiun yang damai dan sejahtera. Sebuah lambang yang disusun di bawah konsultasi dan koordinasi dengan pihak akademisi dari Unibra,” ungkap Walikota Madiun, H. Sugeng Rismiyanto, dalam sambutannya.
Untuk tarian, walikota meminta agar pihak terkait menjadikannya sebagai muatan lokal di sekolah-sekolah sehingga bisa semakin menguatkan jati diri Kota Madiun dan para generasi penerusnya.
Di depan ribuan warga, Sugeng Rismiyanto menyampaikan ucapan terima kaisih kepada seluruh masyarakat Kota Madiun yang sudah turut serta menciptakan situasi dan kondisi wiayah yang aman, terkendali dan kondusif. “Hal ini sangat kami hargai dan berharap terus terjaga,” tambahnya.
Walikota juga menyatakan, dalam pelaksanaan berbagai kegiatan dan pembangunan Kota Madiun selama 2017 tidak lepas dari kekurangan yang terjadi.
“Oleh karena itu, saya ajak kita semua, mari kita merenung, introspeksi. Apa yang kurang dan apa yang telah tercapai. Kekurangan di 2017, mari diperbaiki di tahun 2018,” ajaknya.
Menurutnya, tanpa kerja sama, gotong royong untuk menciptakan situasi dan kondisi yang aman mustahil bisa mencapai Madiun yang maju dan sejahtera.
Walikota juga mengingatkan, 2018 merupakan tahun politik. Seluruh elemen yang ada harus tetap turut menjaga kondisi yang kondusif sehingga bisa mewujudukan Madiun yang lebih maju dan sejahtera.
(Diskominfo).