BOJONEGORO, beritalima.com – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah, meresmikan kas titipan (cash point) di Bank Jatim Kantor Cabang Bojonegoro. Kas titipan ini untuk melayani distribusi uang wilayah Bojonegoro dan sekitarnya.
Peresmian kas titipan pada Selasa (30/5/2017) ini dihadiri Sekda Kabupaten Bojonegoro, Suhadi Muliono, Direktur Bisnis Menengah, dan Korporasi BPD Jawa Timur, Su’udi, Forpimda Bojonegoro, dan perbankan di wilayah Bojonegoro.
“Kas titipan merupakan kegiatan penyediaan uang oleh Bank Indonesia melalui mekanisme penitipan sejumlah uang pada salah satu bank yang ditunjuk untuk mencukupi persediaan kas bank-bank dalam rangka memenuhi kebutuhan uang masyarakat,” kata Difi di sela acara, Selasa (30/5/2017).
“Kegiatan Kas titipan ini merupakan salah satu kerjasama Bank Indonesia dengan berbagai pihak khususnya perbankan untuk meningkatkan ketersediaan uang kartal di Kabupaten Bojonegoro,” lanjutnya.
“Kas titipan Bojonegoro merupakan kas titipan ke 77 dari seluruh kas titipan di Indonesia, yang memiliki batas maksimal jumlah uang/plafon dalam kas titipan ditetapkan sebesar Rp125 Milyar untuk memenuhi kebutuhan uang di Perbankan,” tambahnya.
Pemilihan Kabupaten Bojonegoro sebagai salah satu lokasi kas titipan Bank Indonesia mempertimbangkan beberapa hal, yaitu peningkatan pertumbuhan ekonomi yang perlu diimbangi dengan penyediaan uang rupiah dalam jumlah yang memadai guna memenuhi kebutuhan uang tunai yang semakin meningkat.
Selain itu perkembangan perbankan di Kabupaten Bojonegoro yang terus bertumbuh. Jarak tempuh yang cukup jauh yaitu mencapai 133 km dari kedudukan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur sehingga memerlukan waktu sekitar 3 – 3,5 jam dengan menggunakan moda transportasi darat.
Sementara itu, penunjukkan PT. BPD Jawa Timur Tbk Kantor Cabang Bojonegoro sebagai lokasi kas titipan telah mempertimbangkan bahwa kondisi khazanah bank yang layak dan siap untuk menampung kas titipan dan tersedianya SDM yang akan mengelola kas titipan.
Bank Indonesia Jawa Timur terus melakukan sejumlah upaya untuk menjamin ketersediaan uang rupiah layak edar di Masyarakat melalui kegiatan kas keliling. Frekuensi kegiatan kas keliling di Bojonegoro pada tahun 2017 pun terus ditingkatkan dengan rata-rata modal kerja mencapai sebesar Rp2 miliar.
“Bank Indonesia Jawa Timur mengharapkan dengan pembukaan kas titipan untuk wilayah Bojonegoro dapat memenuhi kebutuhan uang serta terlaksananya Clean Money Policy,” ujarnya.
“Selain itu juga memperluas akses layanan kas dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan ketersediaan Uang Layak Edar di seluruh wilayah Jawa Timur,” tambahnya. (Ganefo)