KEPULAUAN SULA,beritaLima,com| Masyarakat Desa Waigai, Kecamatan Sulabesi Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Maluku Utara mengeluhkan kualitas dan waktu proyek pengerjaan ruas jalan di desanya.
Pantauan media, Peningkatan jalan Fatkauyon – Wainib (HRS Base) dengan nomor kontrak: 02.PK/SPJ/PPK/BM/DPUPR-KS/IV/2022 pada tanggal kontrak: 28 April 2022, dengan nilai kontrak
:Rp. 7.325.739.626.00 yang berlokasi di Kecamatan Sulabesi Timur dalam jangka waktu :210 hari kalender
Sumber dana (APBD) Tahun anggaran 2022 dengan Pelaksanaan Cv. Filani Dwitama
Mewakili masyarakat, Ketua RT 8 Desa Waigai, Kecamatan Sulabesi Selatan ,Adnan Norau yang ditemui media ini, mengatakan, proyek pengerjaan ruas jalan ini sudah rusak empat kali, padahal jalan ini untuk persiapan aspal, jalan dilihat sangat bagus cuma terkendalanya dengan hujan, “kata Adnan saat diwawancarai
Lanjut Adnan, Pekerjaannya ini dimulai dari Gapura sampai di Waibusa pergalianya draenasi dilihat sangat bagus, cuman karena hujan yang membuat pekerjaan begitu terlambat
‘Kami minta perintah daerah melalui dinas terkait untuk pembuatan draenasi, sehingga bibit air bisa keluar ke pantai agar tidak ada kerusakan jalan, karena kami juga ingin menikmati jalan ini, “ucapnya.
Pihak Kontaraktor Kasim Mustafa alias Acim, mengatakan, jalan ini berakhirnya pada bulan April, cuma pelaksanaannya berjalan dibulan Juni, karena faktor hujan dengan cuaca hingga saat ini terkendala dilapangan, Yang mana penyebabnya adalah hujan pekerjaan ini, kami sudah laksanakan berulang-ulang kali, khusus untuk pembentukan badan jalan dan sekarang sudah masuk ke BLH,. “katanya
“Sekarang bisa dilihat sendiri yang curah hujan, sehingga penyebab badan jalan yang kami buat sudah berulang -ulang kali, mana badan jalan yang sudah rusak dan rusak lagi sempai dengan saat ini, sudah 4 kali rusak dan kondisi badan jalan, fisiknya sudah mencapai 60 persen, cuma karena pekerjaan yang kita kerjakan sampai saat ini pengambilan material cukup sangat jauh sampai ke Desa Soamole sepanjang pengambilannya ini kejaunya 66 meter
“Dan begitu badan jalan sudah jadi timbul lagi hujan dan pas badan jalan rusak lagi dengen selokan air yang terendam yang membuat badan jalan semakin hancur, ” Jadi kami harapkan ada aetem -aitem yang harus di perhatikan agar badan jalan tidak rusak kembali disaat guyur hujan, “keluh Acim
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kepulauan Sula(Kepsul) Jainudin Umaternate saat diwawancarai dikantornya, Kamis (22/9/22), mengatakan, pihaknya
kemarin sudah tinjau ke lokasi, bibit airnya terlalu besar, jadi kita upayakan kedepan untuk pembuatan draenasi terkait dengan air-air yang mengalir ke laut, ” Tahun kedepan, kalau tahun ini saluran tanah dulu.
“Selokan air kejalan memang tidak ada dalam aitem proposal tidak ada pekerjaan jalan, tidak ada saluran tanah dalam aitem di tahun ini dulu, “tutup Jainudin.[dn]