SUMENEP, beritaLima – Menurut sejarah, sejatinya kiblat budaya sekaligus pemerintahan Madura kuno terletak di Sumenep. Hal itu tersirat pada sebuah prasasti kuno di pintu Agung keraton Sumenep dalam bahasa Arab dan Madura kuno, yaitu Brahmono Hasmoro Hung Putri yang mana susunan struktur pemerintahan di Sumenep sudah ada sejak 1 Januari 986 Masehi.
Persit Kartika Candra Kirana Cabang XLVI Kodim 0827 Sumenep, sebagai wanita dalam kelompok organisasi Persatuan Istri Tentara turut melestarikan dan menjaga salah satu kekayaan budaya Sumenep yaitu baju Kemanten Kaputren Sumenep, Sabtu (12/4/19).
Ny. Imelyda Sudiatna ketua Persit Cabang Sumenep mengatakan, budaya daerah patut diangkat sebagai kekayaan budaya Indonesia yang anggun yaitu baju kemanten Kaputren Sumenep.
” Untuk mengenang prosesi upacara adat Lekser Talam, identik dengan baju kemanten yang bercorak hitam merupakan salah satu keindahan yang patut dilestarikan Keraton Songennep “, ujar Ny. Imelyda.
Masih kata Ketua Persit, sesuai survai yang saya dapat, aksesoris Jemang yang digunakan pada kemantern berbusana kaputren Sumenep adalah salah satu peninggalan sesepuh budaya Sumenep, yang mana sampai sekarang asosoris Jemang masih dibuat oleh para pengrajin agar tetap lestari dan tidak punah.
“Salah satu anggota Persit Kami beserta Suaminya (anggota TNI) mengenakan baju kaputren Sumenep sebagai foto model yang nantinya hasil foto model tersebut akan diangkat dalam majalah Darma Pertiwi tingkat pusat, gabungan dari 3 angkatan TNI AD, AL dan AU “, ungkapnya.
Dari maksud yang dijelaskan, Sumenep merupakan gudangnya tradisi dan kekayaan seni budaya yang harus kita jaga dan lestarikan sebagai kekayaan budaya Daerah dan Nasional.
(An)