TRENGGALEK, beritalima. com
Akibat kekeringan yang melanda dihampir seluruh wilayah Indonesia belakangan ini, ngakibatkan banyaknya lahan terbakar.
Seperti halnya kebakaran yang akhir-akhir ini terjadi di kawasan hutan, menurut pengamatan dilapangan penyebabnya sering dipicu oleh kekeringan sehingga memudahkan api semakin cepat menyebar.
Sebagaimana juga terjadi di wilayah Resor Pengelolaan Hutan (RPH) Trenggalek, Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Perhutani Cabang Kediri hari ini, Senin tanggal 24 September 2018.
“Memang benar, telah terjadi kebakaran hutan di petak 78a dibawah otoritas RPH Trenggalek, KPH Perhutani Cabang Kediri pada Selasa, 24 September 2018 sekira pukul 12.00 WIB tadi siang, ” ungkap Andi Iswindarto, Ajun KPH Kediri Wilayah Selatan pada beritalima. com.
Kebakaran lahan itu diduga berasal dari tanah pemajakan warga, lanjut Andi, dan karena banyak tanaman kering yang mudah terbakar kemudian merembet menuju wilayah hutan dibawah tanggung jawabnya.
” Titik api diduga berasal dari ladang warga yang merembet ke lahan perhutani dan kemudian meluas dikarenakan banyaknya rumput dan semak belukar kering, ” imbuh Andi.
Hampir 3 jam, personel gabungan dari berbagai unsur berusaha memadamkan api agar tidak semakin menyebar.
“Empat belas personel dari Perhutani, didukung oleh anggota TNI, Polri, BPBD, Satpol PP dan masyarakat sekitar akhirnya berhasil mengendalikan dan memadamkan api sehingga meminimalkan luasan area kebakaran yang sudah menghanguskan lahan perhutani sekitar 7 hektar,” tandasnya.
Dari hasil analisa dan pengamatan pihak perhutani, kebakaran dipetak 78a tersebut sulit dipadamkan karena lokasi yang curam, angin bertiup kencang yang mayoritas ditumbuhi ilalang dan belukar kering.
“Saat ini, untuk penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak internal kami dengan dibantu aparat penegak hukum terkait, ” pungkas pria ramah tersebut. (her)