MADIUN, beritalima.com- Kota Madiun, Jawa Timur, mendapat kejutan dari Lembaga Sensor Film (LSF) RI. Pasalnya, Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, dikukuhkan oleh LSF sebagai Program Desa Sensor Mandiri, Rabu 3 Agustus 2022.
Pengukuhan ini dilakukan di aula Kecamatan Manguharjo, sekaligus pengukuhan Sahabat Sensor Mandiri dan Jemput Bola Komunikasi Informasi Publik Serta Evaluasi Lapor (JEBOL KIPER), yang dihadiri walikota.
Walikota Madiun, H. Maidi, mengatakan, semakin lama teknologi kian berkembang. Karena itu, masyarakat harus mampu menyensor film, menyensor berita mana yang benar mana yang hoax, secara mandiri.
“Ditambah dengan adanya pelatihan ini, mereka bisa menjadi contoh atau mengedukasi yang lain, mana berita yang baik, mana yang tidak. Mana yang layak dibaca, mana yang layak ditonton,” tutur H. Maidi.
Walikota berharap, jangan sampai masyarakat asal ‘menelan’ berita yang ada. Karena itu, harus mampu melakukan sensor mandiri, mana yang benar mana yang hoax.
“Termasuk film, mana yang layak ditonton sesuai usia, mana yang tidak. Ini sebenarnya hampir sama dengan teman teman wartawan. Mana yang bagus dan layak dimuat, mana yang tidak,” tandasnya.
Maidi menambahkan, program Desa Sensor Mandiri, nantinya akan dikembangkan di 27 kelurahan yang tersebar di tiga kecamatan.
Ditempat yang sama, Ketua LSF, Rommy Fibri Hardiyanto, mengatakan, pihaknya memang mempunya gerakan budaya sensor mandiri. Yakni meliterasi atau memberi informasi kepada masyarakat untuk dapat memilah dan memilih tontonan sesuai klasifikasi usia.
“Kegiatan budaya sensor mandiri ini, sudah dilakukan di beberapa kota oleh beberapa komunitas,” terang Rommy.
Jadi, lanjutnya, memang LSF fokus kepada desa/kelurahan yang memberi contoh kepada desa/kelurahan yang lain, bahwa masyarakatnya mempunyai pengetahuan yang cukup bagaimana memilah tontonan.
“Sehingga ketika mereka menonton, baik untuk diri dan keluarganya, itu bisa mengerti tontonan yang cocok atau yang baik dan bagus sesuai klasifikasi usia, atau tidak,” tambahnya.
Terkait Kelurahan Winongo, Kota Madiun, dipilih sebagai kelurahan yang dikukuhkan pertama di Indonesia, paparnya, ada pertimbangan pertimbangan tertentu. Diantaranya Kota Madiun sudah berubah pesat dalam segala hal.
“Perkembangannya sangat pesat, walikota-nya visioner. Memiliki visi yang modern. Ramah untuk pendatang. Yang paling penting, ternyata di tiap kelurahan, setiap pos kamling mempunyai akses jaringan wifi gratis untuk masyarakat. Karena dengan wifi gratis, masyarakat gampang menonton internet. Maka LSF melihat, ini paling tepat untuk menjadi contoh di wilayah lain,” tandasnya.
Menurutnya lagi, daerah lain yang akan menyusul yakni Klaten-Jateng, Ciamis-Jabar, Malang-Jatim, dan Klungkung, Bali.
Hadir dalam pengukuhan ini diantaranya Wakil Walikota Inda Raya, Sekda Soeko Dwi H, ketua TP PKK Ny. Yuni S Maidi, dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun, Subakri. (Adv/Dibyo).
H. Maidi (kiri) bawah, Rommy (nomor 2 dari kanan) atas.