JAKARTA,- Direktur Lingkar Madani (Lima) Indonesia, Ray Rangkuti mengatakan ada dua alasan kenapa daerah Makassar dijadikan tempat pertemuan Koalisi Indonesia Bersatu. Salah satunya, untuk menunjukkan kemampuan konsolidasi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
“Dengan dia (Airlangga-red) kuat di Makassar, yang merupakan daerah Pak Jusuf Kalla, dia mau mengatakan, dia bisa konsolidasi kok Makassar itu, atau Sulawesi Selatan di bawah koordinasi Ketua Umum Golkar ini,” kata Ray, Jumat (4/11/2022) malam.
Selain alasan itu, Makassar yang merupakan basis Golkar, kini mulai ramai dukungan atas Partai Nasdem dan Capres mereka Anies. Dengan konsolidasi menyeluruh, Golkar diharapkan bisa mensinergikan kekuatan mereka di Sulawesi Selatan.
Golkar, kata Ray, masih memiliki waktu untuk memperkuat basis mereka, terkait elektabilitas. “Yang penting deklarasi dulu. Saya kira basis basis, Jawa Barat, akan kembali Golkar, Jawa Tengah, apalagi Indonesia timur. Dengan catatan mereka tidak punya saingan, misalnya tiba tiba PDIP ikut KIB,” jelas Ray.
Sementara itu PPP mulai bergerak untuk mengejar ketinggalan 1-2% untuk meraih pairlementary threshold dengan mendukung Ganjar Pranowo. Dalam skenario Ray, Ganjar-Airlangga sangat relevan, memenuhi unsur elektabilitas juga berasal dari internal KIB. Nama Ganjar sering disebut oleh politisi dari PPP dan PAN.
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan bertemu di Makassar hari minggu ini dengan tuan rumah Partai Golkar. Rencananya ketiga parpol anggota KIB, yaitu Golkar, PAN dan PPP akan membahas tentang visi misi PATEN. Namun belum pasti apakah dalam pertemuan tersebut akan menyebut nama Capres KIB atau tidak.
Golkar sendiri masih terus mendorong Ketum Airlangga sebagai Capres. Namun PPP dan PPP menyebut nama lain. Ray mengatakan, siapapun yang nantinya diusung tujuannya satu, untuk menang.
“Hampir semua partai, bukan cuma yang ada di KIB, tetapi semua partai, rayuan pragmatis jauh lebih kuat dibandingkan rayuan idealisme. Bahwa partai-partai mau menang. Yang paling mungkin membawa mereka menang yaitu Ganjar yang elektabilitasnya sudah diatas 30%,” tandas Ray.
Airlangga
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai KIB akan segera mengumumkan kepastian kandidat yang bakal didukung di Pilpres 2024. Menurutnya, ketika koalisi memprioritaskan kader internal, maka nama Airlangga Hartarto akan potensial muncul.
“KIB sebenarnya segera pastikan akan usung siapa, sekurang-sekurangnya untuk internal kader sendiri dan itu paling potensial adalah Airlangga Hartarto, persoalan skema pasangan akan mengikuti dinamika yang ada,” terangnya.
Menurutnya, akan lebih baik ketika Airlangga dideklarasikan secara pasti. KIB akan dengan mudah mengukur kesolidan internal koalisi.
“Terlebih, jika Airlangga dideklarasikan secara pasti, ini akan memudahkan KIB mengetahui sejauh mana soliditas internal terbangun,” tandasnya.
Selain itu, deklarasi itu juga akan mempermudah KIB dalam mensosialisasikan PATEN yang selama ini disebut sebagai program andalan koalisi. “Juga, ini akan linear dengan gagasan program PATEN yang mereka kemukakan, karena program akan lebih mudah dipahami secara elektoral jika sudah jelas tokoh yang akan dipromosikan lebih jauh,” pungkasnya.