Pertumbuhan Ekonomi NTT Melambat, BI Beberkan Penyebabnya

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com – Pertumbuhan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Timur pada triwulan III tahun 2023 mengalami perlambatan dibandingkan dengan tahun 2022.

“Kalau di tahun 2022 tercatat 4,17 persen di triwulan II, tetapi di triwulan III tahun 2023 tercatat 2,08. Artinya ada perlambatan pertumbuhan ekonomi. Demikian juga di MTM mengalami perlambatan dibandingkan data secara nasional. Jadi kalau nasional itu masih tumbuh 4,94 persen, NTT di 2,08 persen”, kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur Agus Sistyo Widjajati, saat jumpa pers pada Jumat (12/1/2024).

Agus Widjajati, menjelaskan, pertumbuhan ekonomi NTT pada triwulan III ditopang oleh akselerasi investasi dan tetap tumbuhnya konsumsi rumah tangga di tengah konsumsi pemerintah yang terkontraksi.

Dari sisi lapangan usaha (LU), kata Agus Widjajati, LU kontraksi menjadi sumber pertumbuhan ekonomi utama di tengah kinerja LU Pertanian dan LU Perdagangan yang melambat.

“Jadi itu yang membuat pertumbuhannya masih cukup bagus di tahun 2023 turun dan menjadi 2,08 persen. Pertumbuhannya dari konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah, serta investasi dan lapangan usaha dari pertanian, konstruksi dan perdagangan”, jelasnya.

Pada kesempatan itu, Agus Widjajati, juga menyampaikan proyeksi tahun 2024.

Menurut Agus Widjajati, pada tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT diperkirakan mencapai 2,58 – 3,38 persen(ctc). Kemudian, pertumbuhan ekonomi NTT diproyeksi kembali meningkat pada tahun 2024 pada rentang 2,47 – 3,54 persen(ctc). Peningkatan ini sejalan dengan akselerasi aktivitas ekonomi masyarakat pada tahun politik. Disamping itu, program pemerintah seperti upaya peningkatan produksi beras,ekosistem pola kemitraan komoditas utama (jagung, sapi dan rumput laut), proyek strategis nasional (PSN), serta pengembangan DPS Labuan Bajo untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. (L. Ng. Mbuhang)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait