LANGSA-ACEH, Beritalima.com| Sudah menjadi kewajiban perusahaan yang beroperasi di Aceh untuk menyisikan sebagian dana Corporate Social Responsibility (CSR) membantu biaya siswa santri Dayah-dayah tradisional di Aceh.
Hal ini di sampaikan Ketua Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM) Nasrudin kepada beritalima.com, Selasa (14/01/20).
Menurutnya, banyak santri Dayah yang mengaji berasal dari keluarga kurang mampu bahkan anak-anak yatim piatu.
“Aceh merupakan daerah khusus pemberlakuan syari’at Islam, sudah seharusnya Perusahaan yang berdiri dan mencari uang di Aceh untuk membantu Dayah-dayah di Aceh dengan dana CSR yang dia punya,” papar Nasrudin.
Dijelaskannya, Santri Dayah merupakan pondasi awal tegaknya Islam di bumi Serambi mekah ini, maka perusahaan wajib membiayai proses belajarnya melalui biaya siswa dari dana CSR.
“Kalau perusahaan tidak mau gelontorkan dana CSR untuk para santri yang sedang menimba ilmu agama di Dayah, maka kita usir saja perusahaan tersebut dari Bumi Serambi Mekah,” tegas Ketua FPRM.
Selain itu, kita berharap perusahaan perbangkan dan perusahaan lainya yang mebuka cabang di wilayah Aceh atau pusatnya di Aceh dapat menyalurkan anggaran CSR bagi santri Dayah melalui program biaya siswa atau bantuan lainya untuk membangun dayah tradisional di Aceh.
“Kalau ini dapat terlaksana, insya Allah dayah tradisional di Aceh dapat maju dan berkembang serta menghasilkan jebolan santri yang berkualitas untuk menegakan Syari’at Islam demi amar ma’ruf nahi mungkar,” harapnya. (Dhani Atjeh).
Teks Foto : Ketua FPRM Nasrudin
