Peristiwa tenggelamnya tujuh santri Pondok Pesantren Langitan di Sungai Bengawan Solo pada Jumat, (7/10) lalu menjadi perhatian tersendiri bagi Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Saifullah Yusuf. Ia minta peristiwa tersebut menjadi bahan evaluasi bersama agar tidak ada lagi kejadian serupa di masa depan.
“Kejadian ini menjadi pelajaran, bukan semata mencari pihak mana yang salah, tapi yang terpenting adalah evaluasi agar tidak ada kejadian serupa. Pelayaran tradisional wajib mematuhi dan menggunakan standar pelayaran. Jangan memuat penumpang melebihi kapasitas dan harus menyediakan seluruh perlengkapan keselamatan saat berlayar”
Pesan itu disampaikan Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim saat melepas keberangkatan jenazah Rizki Nurhabib, salah satu santri Ponpes Langitan Tuban asal Deli Serdang, Sumatera Utara yang menjadi korban perahu tenggelam di Sungai Bengawan Solo di Kamar Jenazah RSU Dr. Soetomo Surabaya, Minggu (9/10).
Dengan tegas Gus Ipul mengatakan, peristiwa tenggelamnya tujuh santri Ponpes Langitan tersebut menjadi pelajaran semua pihak bahwa keselamatan adalah nomor satu. Karna itu, dalam peristiwa ini ia minta pihak kepolisian untuk memproses nakhoda kapal yang tidak sesuai standar dalam menjalankan kapal tanpa pengaman dan melebihi muatan.
Dalam kesempatan itu, Gus Ipul datang ke kamar jenazah untuk mengikuti prosesi serah terima jenazah Rizki Nur Habib (15), salah satu korban perahu tenggelam kepada keluarga, dalam hal ini diwakili oleh Rusmiadi (pakde korban) serta Riswan (paman korban).
“Kami atas nama pemerintah provinsi dan masyarakat Jawa Timur mengucapkan duka sedalam-dalamnya, semoga bapak dan seluruh keluarga bisa ikhlas. Kami berusaha semampunya untuk membantu. Semua biaya ditanggung pemprov Jatim atas perintah Pak Gubernur, Pemprov Jatim memfasilitasi kepulangan jenazah ke Deli Serdang” katanya sambil menyalami dan memeluk Rusmiadi dan Riswan.
Masih menurut Gus Ipul, proses pencarian santri korban tenggelamnya perahu di Babat, Lamongan resmi diakhiri. Selama hampir 3 hari pencarian, 7 jenazah santri yang dilaporkan hanyut di Sungai Bengawan Solo diketemukan semua. “Hari ini operasi SAR diakhiri setelah semua korban sudah diketemukan. Terima kasih untuk seluruh personel yang terlibat pencarian” katanya.
Sebagai informasi, tujuh santri korban tenggelam merupakan rombongan 25 santri Ponpes Langitan yang hendak ke Pasar Babat Lamongan dalam rangka memanfaatkan hari libur setiap Jumat. Namun saat perjalanan di sungai Bengawan Solo, perahu tambang yang mereka tumpangi terbalik. 18 santri berhasil selamat, tujuh lainnya terseret arus hingga tenggelam.
Ketujuh santri yang sempat hilang dalam peristiwa kapal tenggelam di Bengawan Solo telah ditemukan semuanya. Mereka ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Tujuh jenazah itu adalah M Afiq Fadli (19) asal Brebes; Moh Barikly Amri (12) asal Gersik; Rizky Nur Habib (15) asal Sumatera; Abdul Umar (12) asal Gresik; Lujaini Dani (13) asal Lamongan; Muhsin (16) asal Surabaya; serta M Barikli Amri (12) asal Gresik. (^^)